Pemprov NTB datat Bantuan Alat Berat dari ITDC, Fokus Buka Akses Gang Terdampak

Pemerintah Provinsi NTB menerima bantuan berupa satu unit compact eskavator dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Selasa (8/7). Bantuan ini diterima langsung oleh Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal, didampingi Plh. Sekda NTB Lalu Muhammad Faozal dan Kalak BPBD NTB, Ahmadi, dari Direktur Operasional ITDC, Troy Reza Warokka.
Gubernur menyampaikan apresiasinya atas bantuan tersebut, yang dinilai sangat tepat sasaran untuk mengatasi tantangan penanganan banjir, khususnya di wilayah padat permukiman.
“Karena pada saat malam saya turun ke Kekalik, alat-alat yang kita miliki tidak mungkin masuk ke dalam gang-gang yang kecil itu. Karena memang masalah ini terjadi di gang-gang kecil. Ada saluran air, got yang mampet karena banyak ditutupi oleh dak beton. Dan sudah saya bicarakan dengan masyarakat setempat, mereka berkenan, mereka bersedia dan setuju untuk dihancurkan. Dan untuk melakukan itu termasuk mengambil sedimentasi diperlukan alat yang sekelas womcat ini. Dan Alhamdulillah, pucuk dicinta ulam tiba,” ujar Gubernur.
Ia menambahkan, bantuan dari ITDC merupakan wujud nyata dari kolaborasi dan solidaritas antara pemerintah dan dunia usaha. Gubernur juga menekankan bahwa penanganan bencana tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan harus melibatkan seluruh pihak, termasuk swasta dan BUMN/BUMD.
“Mudah-mudahan semangat kolaborasi dan semangat solidaritas ini jadi contoh buat perusahaan-perusahaan yang lain juga, baik swasta maupun BUMD, BUMN yang ada di sini. Pada akhirnya kita perlu bekerjasama dan menunjukkan solidaritas,” harapnya.
Gubernur juga mengumumkan bahwa Pemerintah Provinsi NTB telah menetapkan status darurat bencana provinsi sejak 7 Juli 2025. Dengan penetapan ini, ia berharap penanganan banjir di Kota Mataram sebagai ibu kota provinsi bisa melibatkan seluruh kabupaten/kota di NTB.
Sementara itu, Direktur Operasional ITDC, Troy Reza Warokka, menyatakan bahwa bantuan yang diberikan telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kompetensi ITDC dalam merespons situasi darurat yang terjadi.
“Memberi bantuan itu sebisa mungkin harus sesuai dengan kemampuan, kapasitas, dan kompetensi daripada ITDC. Bukan sekadar memberikan bantuan, karena bagaimana bantuan ini bisa langsung bermanfaat untuk daerah yang terdampak banjir,” jelas Troy.


Dipost oleh PPID user pada 8 Jul 2025

3

banner

Scan Qrcode atau klik SIMASKOT untuk mengisi Survei Kepuasan Masyarakat

SIMASKOT