Pemprov NTB Ambil Langkah cepat Atasi Overkapasitas TPA Kebun Kongok

Pemerintah Provinsi NTB segera mengambil langkah cepat menyusul kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok yang telah melebihi kapasitas sejak 31 Maret 2025. Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal, memimpin rapat koordinasi penanganan sampah bersama Pemerintah Kota Mataram dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat di Kantor Gubernur NTB, Senin (5/5).

Dalam rapat tersebut, Gubernur menyampaikan bahwa pihaknya telah menyepakati solusi jangka pendek, menengah, dan panjang untuk mengatasi krisis sampah yang berdampak langsung terhadap aktivitas masyarakat, khususnya di Kota Mataram.

“Ini yang jangka pendek itu sehingga tidak terjadi backlog seperti yang terjadi sekarang, terutama dampaknya kegiatan di Kota Mataram,” ujarnya.

Solusi jangka pendek mencakup penyiapan lokasi penampungan sementara untuk durasi 3–4 bulan ke depan, sambil menuntaskan pembangunan landfill 2B di area yang sama. Lokasi sementara tersebut akan diumumkan setelah dilakukan konsultasi dengan masyarakat sekitar.

“Ini kita masih memastikan konsultasi dengan masyarakat yang jelas masyarakat setempat tidak keberatan. Masyarakatnya tidak keberatan, dari segi regulasi juga sudah memungkinkan, jadi semuanya sudah kondusif tinggal memutuskan untuk mulai menempatkan di sana,” jelas Gubernur.

Ia juga menegaskan bahwa solusi jangka pendek bukan berupa perluasan TPA, melainkan optimalisasi lahan yang telah tersedia.

“Bukan perluasan, optimalisasi dari yang dilakukan. Jadi ini masih di Kebon Kongok juga — optimalisasi, jadi tempat yang ada kita siapkan landfill-nya dan dilakukan pembuangan di sana. Itu solusi jangka pendek,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk solusi jangka panjang, Pemkab Lombok Barat tengah menyiapkan sistem pengelolaan sampah di hulu guna mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA.

“Jadi sebisa mungkin tidak ada sampah yang ke TPA, sedikit mungkin sampah yang ke TPA diolah di situ. Nah kita sedang mempersiapkan di hilir dengan mempersiapkan waste to energy dari mengubah sampah yang sudah ada di Kebon Kongok ini menjadi energi,” ungkapnya.


Dipost oleh PPID user pada 5 Mei 2025

2

banner

Scan Qrcode atau klik SIMASKOT untuk mengisi Survei Kepuasan Masyarakat

SIMASKOT