Gubernur NTB Dorong Pengembangan Rinjani Berbasis Narasi Budaya dan Qualitiy Tourism

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan bahwa pengembangan pariwisata membutuhkan narasi yang kuat, terutama pada kawasan strategis seperti Gunung Rinjani yang kaya akan nilai budaya, alam, dan sejarah. Hal tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber pada kegiatan Indonesia’s Geopark Leader Forum: Building Knowledge for Indonesia Geopark Development yang diselenggarakan Bappenas di Jakarta, Rabu (3/12).
“Gunung Rinjani mempunyai begitu banyak narasi yang bisa diangkat. Mulai dari narasi budaya yang sangat kaya, dengan lebih dari 10 subkultur Sasak di kawasan ini. Meskipun sama-sama Sasak, wilayah tengah, utara, hingga timur memiliki karakter dan ekspresi kebudayaan yang berbeda,” ujar Gubernur.
Selanjutnya, Ia menekankan bahwa esensi utama geopark adalah preservation atau pelestarian. Pelestarian tersebut mencakup budaya yang terbentuk berabad-abad, keindahan lingkungan Rinjani, serta ketahanan ekonomi masyarakat lokal yang hidup dari alam. Ia menegaskan pentingnya menjaga hubungan masyarakat dengan lingkungannya agar tidak terjadi kerusakan, terutama ketika tekanan investasi besar mulai masuk ke kawasan Rinjani.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga kohesi sosial serta mendorong pengembangan pariwisata Rinjani melalui pendekatan quality tourism, bukan sekadar mengejar jumlah kunjungan. Menurutnya, Pulau Lombok yang relatif kecil dan rentan terhadap perubahan iklim membutuhkan strategi pariwisata yang lebih hati-hati agar manfaat ekonomi tetap tercapai tanpa merusak lingkungan sebagai kekuatan utama Geopark Rinjani.
Gubernur kemudian menjelaskan peran Pemerintah Provinsi NTB sebagai orkestrator dalam mengarahkan upaya seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan Geopark Rinjani. Ia mengakui bahwa meskipun selama ini sudah banyak pendanaan dari berbagai pihak, termasuk NGO, pengembangan kawasan belum menunjukkan hasil signifikan.
“Sekarang kami sedang membangun pendamping-pendamping atau fasilitator untuk memetakan masalah-masalah sosial yang menghambat perubahan. Setelah itu, mereka memetakan potensi lokal yang bisa dikembangkan untuk mengangkat masyarakat dari kemiskinan. Orkestrasinya berada di level provinsi, tetapi melibatkan semua pihak,” jelasnya.
Di akhir pemaparannya, Ia menekankan pentingnya menyusun konsep pengembangan yang solid bagi Geopark Rinjani. Ia menyampaikan bahwa dirinya tengah mendampingi tim Geopark untuk merampungkan masterplan atau konsep besar pengembangan di setiap lokasi. Setelah konsep tersebut selesai—yang ia analogikan seperti Detail Engineering Design untuk proyek fisik—maka di level sosial dibutuhkan Detail Social Engineering Design, yang saat ini masih dalam proses penyusunan.


Dipost oleh PPID user pada 3 Des 2025

7

banner

Scan Qrcode atau klik SIMASKOT untuk mengisi Survei Kepuasan Masyarakat

SIMASKOT