Dekranasda NTB Fokus Gali Potensi Daerah dan Tingkatkan Kualitas Kerajinan Lokal
Dekranasda NTB menggelar Rapat Kerja Pengurus di Pendopo Gubernur NTB, Senin, (30/6). Rapat ini dipimpin langsung oleh Ketua Dekranasda NTB, Sinta M. Iqbal, dan membahas strategi serta program kerja untuk tahun 2025 dan 2026, dengan fokus utama pada pembinaan perajin serta peningkatan daya saing produk kerajinan daerah. Dalam sambutannya, Sinta menegaskan kembali peran utama Dekranasda sebagai lembaga pembinaan.
“Fungsi utama kita adalah pembinaan. Dekranasda 2025, mungkin 2026, masih fokus di urusan pembinaan, masih fokus di urusan menggali potensi-potensi yang ada,” ujarnya.
Ketua Dekranasda NTB itu juga menekankan pentingnya sinergi antara Dekranasda Provinsi dengan Dekranasda Kabupaten/Kota guna mendampingi para perajin secara langsung.
“Provinsi akan membantu membukakan jalan. Kami minta untuk Dekranasda Kabupaten/Kota turun langsung kepada perajin supaya biarkan mereka bekerja dengan tuntas, kita di provinsi yang akan membukakan jalan,” tambahnya.
Sinta juga menyambut positif rencana pembukaan etalase baru di bandara dan Pelindo yang diharapkan menjadi wadah promosi bagi produk UMKM daerah.
“Ini adalah salah satu yang bisa kita sampaikan kepada para UMKM kita yang ada di daerah, kita punya etalase-etalase baru yang akan kita kerjakan di 2025 ini,” katanya dengan antusias.
Salah satu isu strategis yang turut disoroti dalam rapat ini adalah regenerasi perajin. Menurutnya, tantangan regenerasi masih menjadi pekerjaan rumah di tingkat kabupaten/kota. Ia mengusulkan pendekatan “potong generasi” melalui integrasi kerajinan sebagai muatan lokal di sekolah dasar dan menengah pertama.
“Sepertinya yang harus kita lakukan sekarang adalah potong generasi, jadi kita menyiapkan generasi yang dari junior sekali yang mungkin di SD, di level-level kecil ini kita masukkan untuk mereka mengenal proses-proses kerajinan ini,” jelasnya.
Selain itu, Dekranasda NTB juga menetapkan dua target besar ke depan, yaitu mengangkat potensi kerajinan di Pulau Sumbawa yang dinilai masih minim dikenal dan sulit diakses, serta meningkatkan kualitas kerajinan di Pulau Lombok agar lebih kompetitif di pasar nasional maupun internasional.
Dipost oleh PPID user pada 30 Jun 2025
2