Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah Membuka acara Pelatihan Penguatan Komitmen Pemerintah Daerah dalam Penanganan Stunting dan Promosi Gizi di Indonesia untuk Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Barat bertempat di Hotel Lombok Raya Hotel pada Senin, 31 Juli 2023.
Umi Rohmi sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) NTB dalam sambutannya menyampaikan Posyandu Keluarga menjadi pusat edukasi berbasis Dusun dan Lingkungan. Posyandu Keluarga melayani seluruh keluarga Dusun di Desa dan Lingkungan di Kota. Posyandu keluarga tidak hanya melayani balita tetapi ada Posyandu Kia, Posyandu Lansia, Posyandu Remaja, dan Posbindu yang menyasar usia produktif.
“Kami menjadikan Posyandu ini menjadi pusat edukasi berbasis dusun dan lingkungan. Itulah kenapa dinamakan Posyandu Keluarga karena didalamnya ada posyandu untuk Balita, KIA, Lansia, posyandu untuk remaja dan posbindu untuk usia produktif,” kata Umi Rohmi sapaannya.
Dalam kesempatan yang sama ditambahkan Umi Rohmi, masalah stunting bukan semata-mata soal gizi namun tentang lingkungan dan pendidikan yang penanganannya tidak bisa dipisahkan namun harus diselesaikan secara holistik terintegrasi melalui satu pintu dengan Posyandu Keluarga. Posyandu terintegrasi dengan PAUD Holisitik integratif, Posyandu terintegrasi dengan bank sampah, Terintegrasi dengan semua OPD Sehingga penangannya bisa lebih komperhensif, aktif, dan data komplit.
“Stunting bukan hanya soal gizi tetapi permasalahan lingkungan dan pendidik yang penyelesaiannya harus satu pintu dengan Posyandu keluarga terintegrasi dengan semua OPD,” jelasnya.
Ditambahkan Umi Rohmi, permasalahan besar yang harus diselesaikan terkait peralatan yang digunakan. Kabupaten/Kota harus konsen meyakinkan seluruh penggerak Posyandu peralatan yang digunakan harus valid, benar, terkalibrasi, menggunakan alat ukur elektronik tidak menggunakan dacin. Untuk mendapatkan hasil data yang akurat menjadi dasar mengambil kebijakan. (Sandy, Photo : Umam)