Provinsi NTB masih memiliki banyak Pekerjaan Rumah (PR) di bidang kesehatan. Adapun hal yang selalu ditekankan dalam pembangunan kesehatan ini adalah keseimbangan, yakni bagaimana hulu hingga hilir dapat tertangani dengan baik, khususnya masalah stunting.
Untuk itu, Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyambut baik kolaborasi Summit Institute for Development (SID) yang disebutnya sangat penting dan juga strategis. Terlebih lagi, SID memiliki platform digital berupa Aplikasi Bunda yang diperuntukkan untuk membantu memantau kondisi ibu-ibu hamil. Sehingga nantinya, anak-anak yang lahir dari ibu-ibu di NTB terlahir dalam kondisi sehat.
Hal tersebut disampaikan Wagub NTB saat membuka kegiatan diskusi yang diselenggelarakan oleh Summit Institute for Development (SID) bertemakan “Digi-Health : Transformative Action Toward a Digital Health Ecosystem For Optimized Maternal, Newborn and Child Health in NTB and Beyond”. Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Lombok Astoria Mataram, Senin, 16 Januari 2023.
“Jadi kita harus berpikir bagaimana pembangunan kesehatan ini justru harus kita pentingkan betul di bidang hulunya, bidang promotif dan preventifnya,” ucap Wagub NTB mengawali sambutannya. Oleh karena itu, Wagub yang juga akrab disapa Umi Rohmi tersebut mengatakan bahwa permasalahan kesehatan, khususnya stunting, kematian bayi dan ibu hamil menjadi PR yang membutuhkan sinergi banyak pihak.
Umi Rohmi kemudian kembali menekankan bahwa program Revitalisasi Posyandu ke Posyandu keluarga dihajatkan melayani bukan hanya ibu hamil dan anak saja, melainkan seluruh keluarga di dusun. Posyandu Keluarga juga hadir sebagai pusat edukasi berbasis dusun. “Alhamdulillah, 7600 lebih Posyandu yang ada di NTB, sekarang semuanya sudah jadi Posyandu Keluarga,” ungkapnya.
Adapun salah satu manfaatnya antara lain, Pemprov NTB kini memiliki data stunting “by name by adress” untuk melacak, memantau hingga menangani perkembangan anak yang menderita stunting. Data “by name by adress” tersebut saat ini sudah efektif mengintervensi angka stunting di NTB hingga dibawah 17 %.
Oleh karena itu, dengan adanya Aplikasi Bunda dari SID ini, dikatakan Wagub dapat menjadi pendukung dan penguat apa yang telah dilakukan Pemprov NTB bagi Posyandu Keluarga yang berbasis dusun. “Ini menjadi hal yang strategis untuk kita bagaimana untuk saling menguatkan,” tambah Umi Rohmi.
Umi Rohmi pun berharap platform Aplikasi Bunda oleh SID ini dapat segera digunakan dan diimplementasikan oleh tenaga kesehatan yang ada di NTB. Ia kemudian berterima kasih kepada SID atas kerjasama dan kolaborasi dalam bidang kesehatan di NTB. “Kami tentunya akan support dan berharap bahwa ini menjadi satu Aplikasi yang bisa diintegrasikan dengan apa yang kita gunakan,” tutupnya.
Turut mendampingi Wagub NTB dalam kesempatan tersebut, Asisten III Setda Provinsi NTB, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTB. (Sandy, Photo : Jun)