Pemerintah Provinsi NTB memiliki program Posyandu Keluarga, yang fokus pada permasalahan kesehatan keluarga dan edukasi berbasis dusun kepada masyarakat. Untuk itu Wakil Gubernur Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengajak BKKBN Perwakilan Provinsi NTB, mengintervensi program tersebut agar dapat dioptimalkan keberadaanya untuk menangani stunting. “Keberadaan Posyandu keluarga sangat strategis, kalau BKKBN memperkuat dan ikut mengintervensi program tersebut. Apalagi golnya dari persoalan pernikahan anak, perencanaan keluarga, stunting, sama dengan kita,”kata Ummi Rohmi sapaan Wagub, saat membuka rapat kerja daerah (Rakerda) program pembangunan keluarga, kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Provinsi NTB, Selasa (22/3/2022) di Golden Palace Mataram. Sehingga Pemprov. NTB membidik posyandu keluarga sebagai tempat dan fasilitas untuk pusat edukasi. Tidak hanya permasalahan kesehatan saja, namun bisa mengedukasi permasalahan pendidikan, sosial, ekonomi, lingkungan, kebencanaan dan permasalahan lainnya. Ia juga menyampaikan bahwa posyandu keluarga ini harus diperhatikan betul dan dapat didorong agar setiap kabupaten/kota terus meningkatkan pelayanan dan kualitasnya. “Kalau bapak kerja sendiri gak bisa. Saya telah tekankan harus bekerja sama ,”tegas Wagub. Selain itu, Wagub juga mengingatkan bahwa selama ini, permasalahan kematian bayi dan ibu hamil hanya berpatokan dari data dan angka yang dirillis oleh pusat. Sumbernya dari Riskesdas melalui survei yang dilakukan 5 tahun sekali. Namun penting juga secara bersamaan mengisi aplikasi e-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) untuk memantau semua Balita di NTB. “Kalau melihat data dan angka stunting kita dari e-PPGBM maka hasilnya 19,23 persen, by name by addres yang di input dari puskesmas se-NTB,”tegasnya. Untuk itu, dengan penanganan bersama dan intervensi program Posyandu keluarga oleh BKKBN, dapat memaksimalkan peran posyandu keluarga, sehingga dapat melahirkan generasi emas yang unggul dan terdepan di masa yang akan datang.
Kepala perwakilan BKKNB Provinsi NTB, Samaan, M. Si mengatakan bahwa melalui Rakerda BKKBN tahun 2022, diharapkan agar Percepatan Penurunan Stunting (PPS) melalui program Bangga Kencana mampu dijalankan dengan baik di seluruh tingkatan wilayah. Sehingga Keluarga Berkualitas dan Pertumbuhan Penduduk yang Seimbang dapat kita raih bersama guna mendukung tercapainya Visi Presiden dan Wakil Presiden RI Joko Widodo untuk Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong.Ia meyakini dan percaya dengan dukungan yang kuat dari Gubernur Dr. H. Zulkieflimasyah dan Wagub Dr, Hj. Sitti Rohmi Djalilah serta seluruh stakeholder Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di NTB dapat berjalan dengan baik dan sukses. “Tentu kami sangat membutuhkan support dan komitmen dari kita semua para peserta Rakerda,” tutupnya. Rakerda berlangsung dari tanggal 22-24 Maret yang diikuti Kadis BKKBN Kabupaten/Kota se-NTB.
Sumber : edy/opic/diskominfotikntb, Foto : Biro Adpimntb