Pertumbuhan ekonomi dan kemajuan suatu daerah tidak terlepas dari tenaga kerja yang dimiliki. Hal inilah yang ditekankan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah
saat memimpin rapat bersama jajaran Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Nakertrans) Provinsi NTB pada Senin, 8 Mei 2023.
“Pertumbuhan ekonomi dan kemajuan suatu daerah sangat ditentukan oleh tenaga kerjanya. Untuk itu, dibutuhkan peran pemerintah didalam mendorong lapangan pekerjaan agar bisa dimasuki oleh masyarakat,” ujar Wagub dalam arahannya.
Umi Rohmi sapaannya, juga mengarahkan agar Dinas Nakertrans dapat memaksimalkan peran SMK, Lembaga Pelatihan hingga pihak swasta dalam berkolaborasi menciptakan tenaga kerja yang memiliki kemampuan mumpuni dan tentunya siap bekerja.
“Antara SMK, Disnaker, Lembaga Pelatihan hingga pihak swasta, itu selalu dalam kolaborasi yang baik, sehingga sesuatu yang kita kerjakan bisa bermanfaat,” imbuhnya.
Selain itu, salah satu yang menjadi perhatian utama pemerintah saat ini adalah bagaimana mensukseskan Zero Unprosedural Migrant atau nol perkerja migran ilegal. Hal ini diakui Umi Rohmi bukanlah hal yang mudah dikarenakan harus merubah pola pikir masyarakat.
“Zero Unprosedural Migrant ini tidak mudah, ini tentang merubah mindset. Kita harus pahami celah-celahnya bagaimana tenaga kerja ilegal ini bisa keluar, sehingga kita mampu menutup celah-celah ini dalam upaya mencegahnya,” tegasnya.
Umi Rohmi pun mengapresiasi berbagai capaian Dinas Nakertrans yang terus meningkatkan pelayanan dalam membangun Provinsi NTB yang gemilang.
Adapun berbagai capaian tersebut diantaranya yakni peningkatan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK). NTB yang sebelumnya berada di peringkat 34 se-Indonesia, terus membaik dan kini berada di peringkat 15 secara nasional.
Tak hanya itu, Angka Pengangguran Terbuka (APT) yang pada tahun 2019 sebesar 4,20% kini terus berkurang dan pada angka 3,01%. Bahkan, per-Agustus 2022 mencapai angka 2,89% yang melampaui target RPJMD yakni 3,17% dari jumlah tenaga kerja.
“Alhamdulillah progresnya semakin baik, tinggal kita bagaimana memperbaiki kekurangan-kekurangan ini, oleh karena itu jangan sampai ada kata puas karena masih begitu banyak PR yang harus diselesaikan,” pinta Umi Rohmi menutup arahannya. (Sandy, Photo : Umam)