Wakil Gubernur Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengunjungi sekaligus menyaksikan Pameran Art Exhibition, di Museum Negeri NTB, Jum’at, 21 Oktober 2022. Wagub mengapresiasi kegiatan bertajuk “A Tale of Nature & Trash”, yang dihelat mulai 15 Oktober dan akan ditutup pada 29 Oktober 2022 mendatang.
Wagub berharap kegiatan seperti ini dapat semakin eksis dan terus berkembang. Dimana, kegiatan ini sangat mendukung program Zero Waste karena karya yang ditampilkan bertema ajakan untuk peduli lingkungan dan karya-karya yang ddipamerkan sebagian bahannya merupakan hasil dari pengelolaan dan pemanfataan sampah. Menurut wagub, agar eksistensinya semakin kuat, maka kolaborasi dengan berbagai pihak pun harus ditingkatkan.
“Ke depannya harus menggandeng lebih banyak pihak, seperti sekolah-sekolah, karena kita butuh kolaborasi dalam mensyiarkan ini kepada masyarakat,” ujar Wagub yang biasa disapa Umi Rohmi itu sembari melihat-lihat berbagai karya seni bernilai tinggi yang dibuat dari olahan sampah.
Pada kesempatan itu, Umi Rohmi juga menyampaikan apresiasi kepada VIBE Center Indonesia yang telah menggelar kegiatan dan mendukung program Zero Waste yang merupakan salah satu program unggulan daerah.
Sementara itu, CEO Vibe Center Indonesia Martina Susanti mengatakan Trash Festival & Art Exhibition VIBE Center Indonesia dekat dan akrab dengan pendekatan Appreciative Inquiry. Pada TFAE ini fokus pada pemberian award kepada para pahlawan peduli sampah muda yang berinovasi dalam karya seni, baik dalam bentuk seni rupa, fotografi, musik dan video.
Adapun Art Exhibition kali ini agak berbeda dari Art Exhibition lainnya. Dengan nuansa alam, sampah, dan gerakan perubahan panitia mengambil tema A Tale of Nature and Trash. Jika bicara tentang kisah, maka akan beragam macam kisah yang terjadi didalam kehidupan manusia dan atas dasar itulah pameran seni rupa A tale of Nature and Trash dilaksanakan.
“Pameran seni rupa ini adalah sebuah perhelatan yang ingin mengajak kita semua bisa memaknai kisah-kisah, dan perpaduan harmonis antara alam dan sampah yang tak terpisahkan,” tutur Martina Susanti. (r/L)
