Angka kebutaan di NTB menempati urutan kedua tertinggi nasional yaitu sebesar 4% pada tahun 2022. Untuk itu, Pemerintah Provinsi NTB mengadakan kerjasama program gangguan penglihatan dengan The Fred Hollows Foundation (FHF). Lembaga ini merupakan lembaga internasional non-pemerintah bersifat non-politik, non-sektarian, dan nirlaba yang berkedudukan di Australia.
Country Program Manager FHF Indonesia, dr. Alica dalam audiensinya dengan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyebutkan beberapa program yang telah dilakukan di NTB. Program-programnya seperti pelatihan untuk tenaga kesehatan, operasi katarak sebanyak 1.700 operasi, distribusi kacamata untuk anak, dan pembangunan vision center.
Selain itu, FHF bersama Dinas Kesehatan NTB sedang menyusun roadmap masalah kebutaan di NTB dan akan terus melakukan operasi katarak dan penambahan pembangunan vision center di NTB. dr. Alica pun berharap hubungan kerjasama ini semakin kuat dan terus berlanjut kedepannya.
Menanggapi hal tersebut, Wagub mengaku senang dan terbuka bagi berbagai pihak yang ingin membantu NTB utamanya masalah kesehatan. Menurutnya, pembangunan kesehatan membutuhkan usaha lebih, sehingga butuh bantuan banyak pihak.
“Mudah-mudahan melalui Posyandu, Puskesmas bisa lebih promotif, preventif untuk masalah kebutaan,” ucapnya.
Umi Rohmi sapaannya, menyebut masalah kebutaan akan berpengaruh ke masa depan terkait generasi emas dan produktifitas sehingga tidak bisa dipandang sebelah mata. Terakhir, Ia berharap agar kerja sama terus berlanjut dan berjalan dengan baik. (Atikah, Photo : Jupri)