TINGKATKAN KEMAMPUAN GURU, PEMPROV DUKUNG KEBERLANJUTAN ELPSA DI NTB

TINGKATKAN KEMAMPUAN GURU, PEMPROV DUKUNG KEBERLANJUTAN ELPSA DI NTB

Mataram – Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menerima kunjungan Tim ELPSA NTB di ruang kerjanya, Rabu (13/11/2019). Kunjungan ELPSA NTB ini dalam rangka menindaklanjuti kegiatan yang telah berjalan selama empat tahun sejak zaman kepemimpinan Dr. TGH M Zainul Majdi.

Wakil Gubernur menyambut baik kedatangan ELPSA tersebut dan mendukung keberlanjutan program ELPSA yang bergerak untuk meningkatkan kemampuan para guru khususnya guru matematika.

“Kami akan mendukung program ini karena sangat bermanfaat untuk guru-guru kita di NTB, saya juga sangat suka matematika,” kata Wakil Gubernur yang biasa disapa Umi Rohmi ini.

Berkaitan dengan pendidikan yang dikhususkan untuk guru setingkat SMP ini, Umi Rohmi akan membantu untuk berkomunikasi dengan kabupaten/kota yang mana SMP berada di bawah naungaan pemerintah kabupaten/kota.

Didampingi oleh Asisten I dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Umi Rohmi mengungkapkan bahwa, pendidikan merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah agar terus lebih baik. Pendidikan di NTB katanya harus dapat disingkronkan dengan keadaan NTB sekarang.

Sementara itu Manager Project ELPSA Prof. Tom Lowrie dari University of Canberra mengatakan bahwa, ia ingin melihat bagaimana keadaan guru-guru yang telah mendapatkan pelatihan dari ELPSA. Ia juga mengatakan, pelatihan ini berbeda dengan pelatihan-pelatihan lain yang mana pelatihan ini menuntut keaktifan dari guru.

“Saya ke sini melihat hasil yang susah dikerjakan, hasilnya sudah bagus. Perbedaan yang kami lakukan adalah para guru dituntut untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam berfikir, dan hal itu terbukti meningkatkan kreatifitas mereka,” terang Lowrie.

Manager Project ELPSA NTB, Gunawan dari Universitas Mataram menyampaikan bahwa, peserta yang mendapat pelatihan ini telah diatur porsi kuotanya. Tidak hanya PNS, namun guru-guru non PNS juga mendapat pelatihan ini. Selain itu, porsi kuota antara laki-laki dan perempuan disetarakan.

Untuk diketahui, program ELPSA ini adalah program kemitraan Indonesia – Australia GPFD (Government Partnership for Development) yang empat tahun lalu digagas oleh University of Canberra bekerjasama dengan IKIP Mataram, LPMP NTB, Dikpora NTB, dan Kemenag NTB.

Program ini didanai oleh Departemen Urusan Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia. ELPSA ini adalah suatu kerangka rancangan pembelajaran yang berasal dari singkatan dari Experience, Language, Pictorial, Symbolic dan Application, digagas oleh Centenerary Professor Tom Lowrie dan Dr. Sitti Maesuri Patahuddin dari University of Canberra.

Ada beberapa point dalam pembelajaran ELPSA, antara lain bahwa, pembelajaran merupakan proses aktif, yakni siswa membangun sendiri caranya dan memahami sesuatu melalui proses mandiri dan berinteraksi sosial dengan siswa lain, mudah dipraktekkan dalam pembelajaran di kelas karena ELPSA bersifat siklus sehingga setiap komponen saling berhubungan satu sama lain.

Desain ELPSA juga dilakukan secara terpadu, namun dapat dirancang mulai dari Language terlebih dahulu kemudian Picture, sehingga diharapkan guru mampu merancang kegiatan pembelajaran yang mengandung kelima komponen tersebut secara utuh dalam satu materi pembelajaran.

Adapun hal terpenting untuk mendesain pembelajaran ELPSA yakni penekanan yang mampu menjadikan siswa memahami konsep secara maksimal melalui komponen Symbol meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama. Lowrie mengibaratkan penekanan konsep Symbol sebagai pondasi gedung yang mesti dibangun dengan kokoh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *