Tangani Stunting, Bunda Lale Kampanyekan ”Begibung Makan Ikan” di Aik Berik

Tangani Stunting, Bunda Lale Kampanyekan ”Begibung Makan Ikan” di Aik Berik

Pj Ketua TP PKK NTB sekaligus Ketua Forikan NTB, Ir. Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi atau Bunda Lale terus mengampanyekan pencegahan dan penurunan angka stunting. Ia mengajak seluruh pihak untuk terus mengedukasi anak-anak agar gemar makan ikan, baik ikan laut maupun ikan darat untuk melengkapi asupan gizi dalam rangka mendukung pertumbuhan anak dan menekan munculnya kasus stunting.

Bekerjasama dengan eFishery, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah, jajaran TP PKK NTB menggelar kegiatan bertajuk “Begibung Makan Ikan Untuk Generasi Emas” yang dilaksanakan di Halaman Kantor Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Senin 11 Desember 2023.

Kegiatan juga dihadiri Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah dan Ketua TP PKK Kabupaten Lombok Tengah, Baiq Nurul Aini Pathul Bahri. Turut hadir mewakili Pj Gubernur NTB, Asisten II Setda Provinsi NTB Dr. H. Fathul Gani, Pj Ketua DWP NTB Zuharia Mardiyanti.

Selain konsumsi masakan ikan, anak-anak balita dan ibu hamil yang hadir pada kegiatan tersebut diberikan secara gratis hidangan menu bakso berbahan baku ikan lele yang disajikan Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan Dislutkan Provinsi NTB. Ada juga jajanan atau snack-snack sehat dalam kemasan yang layak dan higienis yang dibagikan kepada anak-anak.

Bunda Lale mengungkapkan, kegiatan di Desa Aik Berik ini adalah inisiasi TP PKK dan Forikan NTB bekerjasama dengan eFishery yang idenya dicetuskan saat peringatan Hari Ikan Nasional (Harkinnas) di Jakarta pada 19 November 2023 lalu. Desa Aik Berik adalah salah satu binaan TP PKK Provinsi NTB khususnya terkait penanganan dan penurunan kasus angka stunting.

Ditambahkan, TP PKK NTB selama tiga bulan sudah melakukan intervensi penanganan stunting di Desa Aik Berik. Berdasarkan laporan, dari 80 kasus stunting sebelumnya, saat ini masih ada sisa 28 kasus yang belum bisa naik berat badan dan tinggi badannya. Terkait hal itu, Bunda Lale segera akan melakukan evaluasi bekerjasama dengan puskesmas untuk mengetahui kira-kira apa yang menjadi penyebabnya. “Kami di PKK Provinsi akan melanjutkan (mengintervensi) sisa ini. Tidak akan kami tinggalkan dulu sampai Aik Berik ini stuntingnya menjadi nol,” ujarnya.

Disampaikan Bunda Lale, intervensi TP PKK yang dilakukan selama ini di Desa Aik Berik adalah memberikan konsumsi dua telur untuk anak stunting dan satu telur untuk ibu hamil, selama tiga bulan, termasuk untuk anak-anak yang kurang gizi. Mulai saat ini, imbuh Bunda Lale, TP PKK NTB bekerjasama dengan eFishery akan memberikan intervensi melalui kombinasi telur dan ikan.

“Ini akan kita coba di Aik Berik, mudah-mudahan kombinasi ini akan mempercepat proses daripada kenaikan berat badan dan tinggi badan. Apabila ini berhasil, maka ini akan menjadi masukan kami untuk seluruh wilayah yang masih ada angka stuntingnya, supaya bisa mengkombinasikan antara ikan dan telur,” tutur Bunda Lale.

Kombinasi ini dilakukan atas dasar asumsi bahwa anak-anak tidak semua suka telkur dan tidak semua suka ikan. Untuk itu, TP PKK NTB telah melakukan Kerjasama dengan IKABOGA untuk bagaimana mengolah telur dan ikan menjadi produk makanan yang disukai anak-anak.

Di penghujung acara, para ibu yang hadir bersama anak-anak yang masih tercatat stunting diajak begibung atau makan bersama-sama berbagai menu masakan ikan dengan nasi dan aneka lauk dan sayuran. Anak-anak balita dan para ibu serta masyarakat yang hadir terlihat gembira mengikuti kegiatan intervensi pemulihan anak stunting bertajuk “Begibung Makan Ikan Untuk Generasi Emas” – “Tumbuh Bersama eFishery Untuk NTB Maju Melaju”. (Edi, Photo : Jibeng)

            

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *