Mataram-Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Nusa Tenggara Barat digelar di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB Kamis, ( 21/7/). Dalam Rakor yang dihadiri oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto tersebut, Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyebutkan, penanganan PMK di NTB berjalan baik. Seluruh stakeholder terkait bersinergi dan terus bergerak menghadapi PMK dengan tenang. Bahkan, Idul Adha bisa dilewati dengan lancar. Penanganan PMK di NTB berjalan baik, dijelaskan Ummi Rohmi dikarenakan Pemprov NTB banyak belajar dari penangan kasus Pandemi Covid-19 yang terjadi sebelumnya. Sehingga, treatment penanganannya bisa lebih cepat dan tepat. “Banyak hal yang bisa kita adopt dari pandemi dalam mengatasi PMK,” tutur salah seorang perempuan inspiratif NTB tersebut. Kedepannya, Wagub berharap seluruh proses penanganannya berjalan dengan baik. Sehingga NTB, khususnya pulau Lombok yang berstatus Wabah PMK bisa terbebas dari penyakit tersebut. Hingga kini tercatat, dari populasi hewan rentan PMK (sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi) sebanyak 950.551 ekor di NTB, Jumlah kasus, 83.387 ekor, sakit 13.392 ekor. Sembuh 69.580 ekor, potong bersyarat 221 ekor dan mati 194 ekor. Sementara untuk vaksinasi, Gelombang 1 sejumlah 2.400 dosis, Vaksin Gelombang 2 sejumlah 2.600 dosis, Vaksin Gelombang 3 sejumlah 35.000 dosis. Total alokasi 40.000 dosis. Jenis vaksin Aftopor. Suntikan 4.880 dosis. Sisa 35.120 dosis. Kebutuhan 418.721 dosis (sapi dan kerbau).
Sumber : novita/her/ diskominfotikntb, Foto : Biro Adpimntb