Revitalisasi Posyandu menjadi Posyandu Keluarga yang merupakan program unggulan Pemerintah Provinsi NTB menjadi strategi jitu dalam menurunkan angka stunting. Hal ini dibuktikan dari turunnya angka stunting di NTB dari waktu ke waktu semenjak pertama kali program ini digerakkan.
Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat membuka Rapat Evaluasi Terpadu Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi NTB Tahun 2023 menyampaikan upaya serius Pemprov dalam menurunkan angka stunting melalui Posyandu Keluarga. Rapat yang diikuti Staf Ahli serta jajaran Kementerian Koordinator PMK, jajaran Staf Kepresidenan hingga Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTB digelar di Hotel Golden Palace, Kota Mataram, Rabu 30 Agustus 2023.
Seperti diketahui, kasus stunting merupakan momok di NTB. Bahkan NTB termasuk provinsi terbawah se-Indonesia dalam penurunan angka stunting pada tahun 2019.
Program Revitalisasi Posyandu menjadi Posyandu Keluarga hadir sebagai salah satu solusi menurunkan angka stunting. Dengan mengintervensi Posyandu yang merupakan kegiatan berbasis dusun dan lingkungan, maka akan menghasilkan efek yang besar dalam meningkatkan taraf kesehatan.
“Dengan menjadikan Posyandu Keluarga ini pusat edukasi berbasis dusun, harapannya kita bisa intervensi semua level, dengan edukasi yang cukup, berkelanjutan, terus-menerus, kualitasnya terus ditingkatkan,” ucap Umi Rohmi sapaan akrabnya.
Umi Rohmi menegaskan, Posyandu Keluarga sebagai pusat edukasi berbasis dusun dan lingkungan, tidak hanya melayani bayi dan ibu hamil, tetapi juga melayani seluruh warga dusun, dari anak-anak, remaja hingga lansia.
Berkat kerjasama yang baik dengan seluruh kabupaten/kota se-NTB, pada tahun 2021 sekitar 7000 lebih Posyandu Keluarga terbentuk. Pada tahun 2022, Posyandu Keluarga dinyatakan sudah 100%.
Tahun 2023 ini, angka stunting di NTB telah berada dibawah 15%. Keberhasilan yang merupakan buah kerjasama yang baik dari seluruh pihak. Begitu juga dengan pantauan data by name by address, dimana penanganan stunting di NTB telah tersistem dengan sangat baik dan berkelanjutan.
“Kita semua sudah on the right track, kawal SKI (Survey Kesehatan Indonesia) dengan sebaik-baiknya diseluruh kabupaten kota, agar SKI betul-betul mencerminkan hasil kerja real kita di lapangan,” pesan Umi Rohmi. (Sandy, Photo : Jun)