Lombok Barat- Pemerintah Provinsi NTB terus berupaya mewujudkan masyarakat NTB yang sehat dan cerdas melalui berbagai program-program strategisnya.
Kamis (13/2/2020) pagi, Tim Penggerak PKK Provinsi NTB sebagai salah satu mitra utama Pemerintah Provinsi melaksanakan program kesehatan, salah satunya melalui Revitalisasi Posyandu.
Dalam kunjungannya ke Desa Aik Nyet, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati ,M.Sc mengapresiasi PKK Kabupaten Lombok Barat yang sudah berhasil menarik hati warga untuk ikut dalam berbagai kegiatan Posyandu Keluarga.
“Kami senang sekali, bahagia sekali melihat ibu-ibu membawa anak-anaknya ke Posyandu. Papuk-papuk olahraga dengan semangat, dan remaja juga ada di Posyandu. Mereka bahagia. ” ujar Niken
“Revitalisasi Posyandu direspon sangat baik oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat semoga Posyandu Keluarga seperti ini bisa diwujudkan di semua dusun” harapnya.
Lebih lanjut, Hj. Niken berharap agar Posyandu Keluarga ini mampu mengakomodir jadwal olahraga yang lebih sering untuk lansia.
“Lansia sangat membutuhkan kondisi tubuh yang sehat, sehingga butuh kegiatan rutin khususnya olahraga. Saya berharap jadwal olahraga para lansia ditambah. Lansia harus selalu bergerak, harus senang. Kami ingin warga semuanya sehat, InshaAllah menjadi berkah” harap Niken
Terakhir, Hj. Niken menyampaikan gagasannya agar Posyandu Keluarga ini juga bisa di integrasikan dengan PAUD.
“Saya juga berharap Posyandu Keluarga ini dapat di integrasikan juga dengan PAUD, sehingga tidak hanya balita saja yang memperoleh pelayanan kesehatan, namun anak-anak di atas 5 tahun juga bisa diarahkan dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang rutin seperti ini ” tutupnya.
Revitalisasi Posyandu sendiri merupakan salah satu program prioritas yang dicanangkan Pemerintah Provinsi NTB untuk mewujudkan misi NTB Sehat Cerdas sesuai RPJMD NTB Tahun 2019-2023.
Program ini dijadikan prioritas karena didasari kenyataan bahwa NTB saat ini memiliki jumlah Posyandu sebanyak 7.207 unit Posyandu, namun hanya sekitar 52% saja yang masuk kategori aktif, sedangkan sisanya masih dalam kategori pasif.
Karenanya, program Revitalisasi Posyandu yang digiatkan Pemprov NTB bekerjasana dengan PKK dan seluruh stakeholder lainnya ini menyasar pada upaya mengubah Posyandu pasif menjadi aktif. Fungsi Posyandu yang selama ini hanya bergerak pada pelayanan menimbang berat bayi, memeriksa ibu hamil, dan ibu menyusui akan direvitalisasikan menjadi Posyandu Keluarga.
Posyandu Keluarga sendiri adalah terobosan dalam upaya menanggulangi masalah kesehatan, dengan pendekatan keluarga yang melaksanakan kegiatan secara rutin tiap bulan. Ada lima cakupan program utama yakni KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan Diare.
Kegiatan tersebut juga akan diintegrasikan dengan program dari lintas sektor, yaitu Kelas Remaja, Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja, program Keluarga Sakinah, Ketahanan Pangan, Pertanian serta peran aktif tokoh agama (Dai Kesehatan).