Pj Gubernur NTB Ziarah Makam Sultan Muhammad Sirajuddin (Manuru Kupa)

Pj Gubernur NTB Ziarah Makam Sultan Muhammad Sirajuddin (Manuru Kupa)

Usai menghadiri Upacara peringatan Hari Jadi ke-209 tahun Kabupaten Dompu dan menyerahkan sertifikat kebudayaan Muna Pa’a dan Timbu yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), di Lapangan Beringin, Halaman Kantor Bupati Dompu. Pj Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si bersama Istri, Bupati Dompu dan Forkopimda Kabupaten Dompu melanjutkan melakukan ziarah makam Sultan Muhammad Sirajuddin (Manuru Kupa), yang berada tidak jauh dari Kantor Bupati Dompu, pada Kamis 18 April 2024.

Pada momentum ziarah makam tersebut, Miq Gita sapaan akrab Pj Gubernur NTB mewakili Pemerintah Provinsi NTB mengucapkan Dirgahayu Kabupaten Dompu ke-209 yang mana peringatannya mengambil momentum meletusnya Gunung Tambora pada 17 April 1815.

Miq Gita mengatakan, dalam rentang waktu 209 tahun Kabupaten Dompu kini telah bertransformasi dari zero to hero, dari zero akibat letusan Tambora yang telah meluluhlantahkan Dompu. Sedangkan Hero karena telah mencapai berbagai prestasi dalam pembangunan di berbagai sektor di Kabupaten Dompu.

Dikatakan Miq Gita, ziarah makam Sultan Muhammad Sirajuddin tersebut merupakan wujud dari menghargai jasa para pahlawan. Terutama Sultan yang menyelipkan pesan patriotik dalam membela bangsa dan negara, khususnya Kabupaten Dompu.

Terhadap usulan keluarga terhadap pemberian nama-nama jalan dan Rumah Sakit dengan nama Sultan Muhammad Sirajuddin (Manuru Kupa) sebagai salah satu bahan dan syarat untuk pengusulan menjadi Pahlawan Nasional, Ia meminta hal ini menjadi perhatian Pemerintah di Kabupaten Dompu maupun Provinsi.

“Ini seperti yang kita lakukan Pemerintah Provinsi saat mengusulkan TGH. Zainuddin Abdul Madjid menjadi Pahlawan Nasional,” tuturnya.

Kedepannya, Pemerintah Provinsi bersama  Keluarga Sultan Muhammad Sirajuddin akan mengadakan seminar-seminar nasional dan pembuatan buku sejarah sebagai bahan dan dasar mengajukan Sultan Muhammad Sirajuddin sebagai Pahlawan Nasional.

“Kita masih membutuhkan Pahlawan-pahlawan Nasional di NTB, sebagai sumber motivasi bagi generasi muda kita di masa depan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Bupati Dompu, H. Kader Jaelani dalam sambutannya mengatakan nama besar Sultan Muhammad Sirajuddin tidak bisa dipisahkan dari Kabupaten Dompu. Hal ini atas jasa dan perjuangan serta semangat juangnya yang tidak mau bekerjasama dengan Belanda pada masa itu.

“Di mana dia merupakan Raja yang paling getol dan paling melawan penjajah Belanda, terutama terkait upeti dan pajak kepada Belanda,” ungkapnya.

Kader Jaelani berharap semangat juang Sultan Muhammad Sirajuddin terhadap Indonesia dan Bumi Nggahi Rawi Pahu dapat dipahami untuk memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Dompu saat ini.

“Mari kita tunjukkan masyarakat Dompu yang kompak dan bersatu, terutama pada hari bersejarah Kabupaten Dompu hari ini. Semoga ini sebagai titik awal dalam mengembangkan sejarah perjuangan Sultan Muhammad Sirajuddin di Kabupaten Dompu daerah kita,” tutupnya.

Sementara itu, Drs. Sayu Timelik, yang mewakili keluarga Kesultanan Dompu, merasa bangga dan berterima kasih atas perhatian pemerintah kepada Kesultanan Dompu.

Ia berharap nilai perjuangan yang melelahkan Kesultanan Dompu di era penjajahan Belanda, sehingga mampu menjadi Kabupaten sendiri dapat terpisah dari Kabupaten Bima, dijadikan motivasi untuk terus memberikan yang terbaik dalam merubah Dompu yang mampu bersaing dengan daerah lain. (Mawardi, Photo : Afriadi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *