Penjabat Gubernur NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M.Si membuka Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTB di Gedung Graha Bhakti Praja, Kantor Gubernur NTB pada Kamis 2 November 2023.
Dalam sambutannya Pj Gubernur NTB yang akrab disapa Miq Gite ini mengatakan, pemantauan inflasi menjadi sesuatu yang sangat penting saat ini, karena telah menjadi atensi Mendagri dalam memantau inflasi daerah sebagai direktif dari Presiden RI Joko Widodo.
Diungkapkan Miq Gita, pada Senin yang lalu, seluruh Penjabat Kepala daerah se-Indonesia dikumpulkan Presiden di Istana Negara untuk memberikan arahan terkait pengendalian inflasi, memastikan ketersediaan kebutuhan bahan pokok masyarakat dan memastikan keterjangkauan harga di tengah situasi ekonomi yang kurang baik.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, angka inflasi year on year di bulan Oktober mengalami peningkatan sebesar 2,66% untuk NTB, sedang nasional berada pada angka 2,56%.
Meski pandemi covid-19 sudah berlalu, namun tidak serta merta terjadi reborn pulihnya kondisi ekonomi, baik skala makro. Masa covid-19 berlalu, dilanjut dengan perang Rusia dab Ukraina, dan yang saat ini terjadi perang Israel dan Palestina di Jalur Gaza, yang cepat atau lambat pasti akan mempengaruhi ekonomi, baik global, regional dan Nasional.
Berbagai komoditi yang menjadi kebutuhan global seperti energi, pangan bahkan air yang ikut mengalami kontraksi dan menyumbang terjadinya inflasi di daerah.
Miq Gita mengungkapkan, Alhamdulillah untuk daerah kita Provinsi NTB masih aman stok pangan terutama beras, stok masih cukup untuk 5 (lima) bulan kedepan, dan kita masih bisa panen raya meski dalam kondisi El-Nino.
“NTB satu-satunya Provinsi yang belum terjamah beras impor. Ini sudah saya laporkan kepada Mendagri bahwa NTB aman untuk stok pangan, dan ini mendapatkan apresiasi dari Mendagri karena bisa mengirim sinyal pangan aman 5 bulan kedepan,” tuturnya.
Tugas pemerintah dan TPID melakukan komunikasi yang efektif, mengkampanyekan dengan baik kepada masyarakat terkait kondisi harga kebutuhan pokok yang masih dalam kondisi normal.
“Bagaimana strategi kita meredam isu kenaikan harga, lakukan operasi pasar murah jika harga sudah tidak terkendali,” ucapnya.
Miq Gita berharap Rakor TPID Provinsi NTB ini dapat menghasilkan langkah-langkah kreatif, inovatif dan cepat serta melakukan komunikasi yang efektif melalui media-media yang ada untuk dapat meredam terjadi panic buying, agar masyarakat tidak resah.
“Semua ini harus kita lakukan secara konferhensif bahwa ketersediaan bahan pokok masyarakat dengan harga yang tetap terjangkau terjadi di daerah kita,” tutupnya. (Tamhid, Photo : Jupri)