PIDATO PARIPURNA HUT KE-61 PROVINSI NTB, GUBERNUR AJAK KAB/KOTA BERSINERGI DAN APRESIASI PRESTASI DAN KEUNGGULAN DAERAH

PIDATO PARIPURNA HUT KE-61 PROVINSI NTB, GUBERNUR AJAK KAB/KOTA BERSINERGI DAN APRESIASI PRESTASI DAN KEUNGGULAN DAERAH

Mataram – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah membacakan pidato pada sidang Paripurna Istimewa dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-61 Provinsi NTB, di Ruang Sidang Utama, Kantor DPRD Provinsi NTB, Senin (16/12/2019).

Dalam pidatonya, Gubernur memaparkan berbagai prestasi dan kemajuan di Kabupaten/Kota se-NTB. Ia mengatakan, di tengah kompleksitas iklim sosial, politik dan ekonomi saat ini, Pemerintah Provinsi NTB menyaksikan bagaimana warga dan para pimpinan daerah di kabupaten/kota tetap berjibaku mendorong kemajuan demi kemajuan.

Menurut Gubernur, di Kota Mataram, kita menyaksikan ornamen-ornamen kota yang cukup menarik dan ikonik mulai dibangun. Hal itu dilakukan bersamaan dengan upaya untuk terus membersihkan Kota Mataram melalui gerakan lingkungan sampah nihil alias lisan. Lisan, tidak lain merupakan perpanjangan nafas dari program Zero Waste di Kota Mataram.

Di Kota Bima, kita menyaksikan upaya mendorong keseimbangan pembangunan. Di mana kawasan utara Kota Bima kini semakin mendapatkan sentuhan pembangunan. Ekonomi kreatif dan ikon-ikon wisata lokal juga terus dikembangkan di sana.

Di Lombok Barat, industrialisasi juga mulai bergema. Air Nira yang dulunya dijadikan bahan baku miras, kini diolah menjadi aneka jenis gula. Menjadi permen dan berbagai komoditas yang lebih bernilai tambah serta menghasilkan keberkahan. Kemandirian ekonomi juga mulai diperkuat dengan dorongan untuk membeli produk-produk dari daerah sendiri. Di Lobar, destinasi baru seperti Sekotong kini juga mulai mencuri perhatian dunia.

Di Kabupaten Bima, kita menyaksikan upaya serius untuk memulihkan kerusakan hutan. Dan kini, telah berdiri pabrik pengolahan Minyak Kayu Putih terbesar dunia di daerah ini. Pabrik ini akan mendorong tumbuhnya kemauan warga untuk menanam Pohon Kayu Putih sebagai cara untuk menghadapi kerusakan hutan. Mungkin, inilah cara tuhan telah menjawab do’a para pemimpin dan warga Kabupaten Bima yang menginginkan alamnya kembali asri.

Di Lombok Utara, pariwisata di Tiga Gili kembali bersemi. Terobosan di bidang kependudukan juga menjadi catatan yang menarik di KLU. Dimana, Bupati KLU telah berkomitmen, bahkan bayi yang belum turun dari ranjang tempat kelahirannya, sudah bisa memiliki akta kelahiran. Upaya ini dilakukan bersama-sama dengan terobosan lainnya.

Di Dompu, komoditas jagung yang telah menjadi ikon, kini terus dikembangkan menjadi aneka produk olahan. Program Revitalisasi Posyandu di Dompu juga menuai sukses. Dari 433 Posyandu yang ada di Dompu, 270 Posyandu telah berhasil naik strata menjadi Posyandu keluarga dalam kurun waktu 11 bulan saja.

Di Lombok Tengah, kita sedang bersiap menyongsong agenda besar, MotoGP 2021. Ada banyak hal yang sedang dan terus dibereskan untuk menyukseskan agenda besar ini. Dengan antusiasme bersama, kita bisa menyulap Lombok Tengah menjadi ikon pariwisata dan pusat ekonomi baru dunia. Sebuah daerah dengan potensi yang memikat banyak hati.

Di Sumbawa, komitmen pemerintah daerah memajukan pendidikan anak usia dini (PAUD) telah menuai apresiasi di tingkat nasional. Bunda PAUD Sumbawa, baru-baru ini meraih PIN Emas pada apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional. Dalam waktu dekat, di Sumbawa, Bulog juga tengah mendorong pembangunan pabrik penggilingan Padi Terbesar se-Asia Tenggara.

Di Lombok Timur, kita menyaksikan tumbuhnya Ponpes-ponpes besar yang salah satunya, diilhami oleh semangat juang Pahlawan Nasional kita, Maulana Syaikh, TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid. Semangat dan dedikasi yang sama juga diikhtiarkan oleh para Tuan Guru di Pulau Lombok, sebelum dan setelah kehidupan beliau. Jumlah penduduknya yang sangat besar, adalah tantangan sekaligus potensi demografis yang besar untuk mendorong kemajuan bersama. Baru-baru ini, Desa Kembang Kuning di Lombok Timur juga mencuri perhatian dengan meraih predikat Desa Wisata (Dewi) berkembang terbaik se-Indonesia.

Di Sumbawa Barat, pemerintah setempat dan warganya sedang berjuang untuk mewujudkan Smelter. Dengan kerja bersama, KSB telah melahirkan kisah sukses membangun sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). KSB merupakan satu-satunya daerah di NTB yang sudah mencapai buang air besar sembarangan (BABS) nol. Dan mereka mendapatkan pengakuan UNESCO atas capaian ini.

Gubernur menyampaikan bahwa semua itu bukanlah gambaran lengkap atas ikhtiar, dan kerja-kerja yang telah kita lakukan bersama. Kita meyakini, ikhtiar yang telah dilakukan jauh lebih kompleks ketimbang yang bisa disampaikan dalam kesempatan ini.

Gubernur mengingatkan bahwa pemimpin yang hidup di alam demokrasi, wajib untuk terus menerus melakukan perbaikan demi perbaikan demi mencapai kualitas kepemimpinan yang diharapkan. Dari suksesi yang satu ke suksesi yang lain, ekspektasi pemilih selalu menemukan bentuk barunya. Setiap pemimpin dituntut untuk peka meresapi gejala.baik yang tampak di permukaan maupun yang berdinamika di bawahnya.

Dalam konteks inilah, pemimpin yang satu dan yang lain dituntut untuk saling adu gagasan, adu program, visi dan misi. Bukannya justru menyemai benih-benih kebencian diantara pendukungnya. Dalam persaingan yang saling menghancurkan, sesungguhnya tidak ada pemenang yang dihasilkan. Ibarat pepatah, yang menang menjadi arang dan yang kalah menjadi abu. Sungguh sebuah pertarungan yang sia-sia.

Dalam suksesi nanti, silang pendapat dan ketidaksepahaman pastilah akan mengemuka. Namun, jembatan pengertian dan saling memahami akan tetap terbangun selama pintu komunikasi tetap dibiarkan terbuka. Perbedaan pilihan haruslah dimaknai sebagai cara tuhan untuk memperkaya masyarakat kita. Bukan sebagai sesuatu yang memantik perseteruan dan kehancuran.kita ingin, kelak pilkada di tujuh kabupaten/kota akan menghasilkan pemimpin yang mampu merangkul semua pihak. Yang menang, maupun yang kalah.

Ikhtiar dan mimpi-mimpi yang kita renda saat ini, sebagian mungkin akan menuai hasil menggembirakan. Sebagian lainnya mungkin akan menemui kegagalan. Tapi hasil akhir bukanlah ranah manusia. Tugas kita adalah menyatukan kekuatan. Bekerja bersama, menangis bersama, menguatkan persahabatan yang tulus dalam meniti jalan panjang pembangunan ini. Hasilnya, kita akan serahkan pada tuhan, pemilik takdir manusia.

Selamat Ulang Tahun ke-61, Selamat Berkontemplasi dan Memasuki Jenjang Usia yang Baru. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *