Mataram – Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi NTB menggelar upacara Wijaya-Jaya (Pelantikan) pengurus baru PHDI NTB sekaligus pengukuhan pengurus Krama Pura NTB masa bhakti 2019-2024, Sabtu (08/02/2020). Pelantikan tersebut disaksikan langsung oleh Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah yang setibanya di Pura Jagatnata Mayura langsung disambut dengan Tari Penyambutan Sekar Jagat.
Dalam kesempatan itu, Bang Zul, sapaan akrab Gubernur mengucapkan selamat atas terpilihnya ketua dan pengurus baru PHDI NTB. Bang Zul meminta kepada pengurus baru agar menjalankan amanat dengan baik serta bekerja maksimal dalam melayani masyarakat. Selain itu, Ia juga mengatakan tentang pentingnya ilmu spiritual di masa sekarang ini.
“Salah satu kunci masyarakat di dunia moderen untuk merasakan kebahagiaan itu yang pertama adalah punya kemauan, kerendahan hati untuk memberi maaf,” kata Bang Zul.
Bang Zul juga menilai, spiritualitas yang baik harus segera dibangun dari sekarang. Meski kerap dianggap sepele, menurut Bang Zul hanya orang yang berhati besar dan jiwanya lapang saja yang mampu melakukan hal tersebut.
“Dan mudah-mudahan kalau pengurus baru ini bisa menghadirkan umat Hindu di NTB ini punya kebesaran jiwa, memberi maaf, saya kira kohesi sosial kita di NTB ini akan berubah,” sambungnya.
Selanjutnya, Bang Zul menyampaikan tentang pentingnya untuk bersyukur. Ia mengajak semua orang untuk menikmati dan mensyukuri apa yang dimiliki saat ini.
“Orang yang jiwanya matang adalah jiwa yang memungkinkan batinnya diajak berhenti sejenak, mensyukuri hidup ini kemudian jernih dalam mengambil banyak keputusan,” ujar Bang Zul.
“Saya kira tugas besar pengurus hari ini adalah menghadirkan kedamaian agar umat Hindu, masyarakat Nusa Tenggara Barat menjadi jiwa-jiwa yang tenang, tentram sehingga mampu menjernihkan umat manusia di masa yang akan datang,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PHDI NTB terpilih, Ida Made Santhi Adnya, SH., MH, mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasinya terhadap Ketua PHDI NTB terdahulu serta para pengurus-pengurusnya. Ia juga mengucapkan selamat kepada Gubernur yang baru-baru ini menerima penghargaan sebagai Tokoh Pemberdayaan Tahun 2019.
“Kami akan membuat piagam penghargaan atas jasanya kepada umat Hindu di Nusa Tenggara Barat, khususnya kepada Parisada,” tutur Made Santhi.
Made Santhi berharap kedepannya sinergi PHDI NTB dengan kelembagaan agama di NTB dapat lebih ditingkatkan, baik Hindu maupun dengan agama lain. Begitu pun dengan kerjasama pemerintah daerah diharapkan bisa terjalin dengan baik. Hal ini bertujuan untuk memicu terciptanya keharmonisan dan kedamaian di Nusa Tenggara Barat.
Mewakili PHDI NTB, Ia menyatakan komitmennya dalam mendukung penuh program pemerintah Nusa Tenggara Barat.
Sebelumnya, Ketua Panitia Upacara Wijaya-Jaya, I Gusti Ayu Agung Andriani, SH., MH, dalam laporannya mengatakan bahwa selain melantik pengurus PHDI NTB yang baru, upacara ini juga sekaligus untuk membersihkan dan mensucikan diri secara spiritual.
“Sehingga semakin memperkuat komitmen PHDI sesuai dengan tema yang diusung hari ini adalah ‘Melalui Upacara Mejaya – Jaya Perkuat Komitmen PHDI NTB Secara Spiritual Untuk Mengabdi dan Melayani’,” ungkapnya.
Pelantikan ini ditandai dengan penyerahan pataka kepada pengurus PHDI NTB yang lama kepada pengurus PHDI NTB periode 2019-2024. (*)