Sumbawa – Pagi ini, Rabu (4/12/2019) Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M.Sc berkunjung ke Kabupaten Sumbawa. Dalam kunjungan tersebut Hj. Niken menjadi keynote speaker pada dialog, “Sehari lebih dekat bersama Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M.Sc dan Hj. Amien Rahmani Husni Djibril”.
Dialog tersebut menyosialisasikan lima prioritas program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Gedung Wanita yang dihadiri oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) Purna se-Kabupaten Sumbawa.
Dalam materinya, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M.Sc yang baru saja dilantik sebagai Bunda PAUD tersebut sangat mengapresiasi perempuan-perempuan pekerja migran Indonesia yang telah melewati pengalaman hidup yang luar biasa dan kembali ke daerahnya bersama keluarga.
“Tentu saja disini saya memotivasi ibu-ibu, kita semua yang hadir disini untuk tetap semangat. Artinya ketika kita semua sudah kembali ke daerah asal kita, kita punya kedekatan hati untuk mengurus keluarga kita, membangun desa kita,” ungkap Hj. Niken.
Karena jumlah perempuan 50% dari jumlah penduduk semuanya, oleh sebab itu perempuan harus berdaya. Jika perempuan berdaya, artinya perempuan mampu meningkatkan kualitas dan kapasitasnya.
“Jadi harus banyak-banyak belajar dan ikut pelatihan, kalau ada kesempatan untuk meningkatkan diri diikuti. Terus belajar supaya perempuan bisa berdaya,” jelas Hj. Niken.
Hj. Niken berharap agar perempuan-perempuan di Sumbawa bersama PKK di Desa masing-masing mampu berkumpul untuk saling mendukung dan berbagi ilmu tentang wirausaha.
Melanjutkan materinya, Hj. Niken mengutip slogan untuk selalu terus belajar tanpa henti yang menjadi ajaran dalam agama Islam.
“Oleh karena itu, sebagai apapun kita perempuan teruslah belajar agar usia yang diberikan Allah dapat bermanfaat,” jelas Hj. Niken.
Bersamaan dengan itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumbawa, Hj. Amien Rahmani Husni Djibril mengatakan bahwa di Sumbawa saat ini telah memiliki Rumah Singgah untuk menangani kasus kekerasan dalam rumah tangga sebelum menempuh jalur hukum. Di Rumah Singgah tersebut nantinya pasangan suami istri akan dimediasi untuk mencari jalan tengah dari permasalahan yang dihadapi.
“Mari kita mulai dari diri sendiri, merenungkan apa yang terjadi di dalam hubungan rumah tangga kita, kita introspeksi diri kita agar tidak terjadi kekerasan dalam rumah tangga,” jelas Hj. Amien.
Kepala DP3AP2KB Provinsi NTB, Ir. Andi Pramaria, M.Si memaparkan lima program prioritas dari Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Lima program prioritas tersebut yaitu, meningkatkan pemberdayaan perempuan di bidang wirausaha, peningkatan peran ibu dalam pendidikan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak dan pencegahan perkawinan anak.
“Peningkatan peran seorang ibu dalam mendidik anak adalah bagaimana kemampuan keluarga dalam mendidik anak itu sendiri.
Peran seorang ayah juga penting untuk menunjukan bahwa seorang ayah dapat memberikan contoh teladan, rasa tanggung jawab dan seorang ayah juga harus ikut terlibat dalam kegiatan anak,” jelas Andi. (*)