PJ Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si menghadiri secara virtual Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi di Daerah yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI pada Senin, 22 Januari 2024 di Kantor Gubernur NTB.
Mendagri RI, Tito Karnavian menyebut angka inflasi Provinsi NTB termasuk 10 terendah secara nasional per Desember 2023 yaitu sebesar 2,66 persen year-on-year (yoy). Selanjutnya, IPH (Indeks Perkembangan Harga) Provinsi NTB berada di 10 besar terendah nasional yaitu sebesar -2,34 pada minggu ketiga Januari 2024.
Tito Karnavian pun berterima kasih atas capaian angka inflasi yoy nasional sebesar 2,61 persen pada Desember 2023 dan berharap di 2024 lebih rendah lagi. Namun ia menekankan angka tersebut tidak menggambarkan angka yang sama di tiap daerah sehingga ia mengimbau agar mencari tahu penyebabnya dan melakukan intervensi seperti menyelenggarakan bazar pangan murah dan bansos.
Kementerian Pertanian RI, dalam Rakor tersebut menyebut Provinsi NTB jadi atensi nasional guna dijadikan penyangga nasional untuk dua komoditas yaitu bawang putih di Sembalun yang akan dijadikan sentral dengan program pembibitan serta cabai. PJ Gubernur NTB, dalam wawancaranya, menyambut antusias dan menambahkan bahwa gerakan menanam seperti yang sudah dilakukan TP PKK diharapkan bisa ditiru sehingga jadi upaya dalam menekan harga komoditas pangan.
Menanggapi berbagai arahan dari pemerintah pusat, Miq Gita, sapaan akrabnya, akan melakukan inspeksi dan supervisi lapangan kepada distributor komoditas pangan pada akhir Januari 2024. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas di masa pemilu, mencegah modus operandi berupa penimbunan, dan persiapan menyambut bulan suci ramadan. (Atikah, Photo : Jupri)