Pemerintah Provinsi NTB melakukan Letter of Intent (LoI) dengan BRAC (Bangladesh Rural Advancement Committee) International tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Graduasi.
Kerjasama antara Pemda Provinsi NTB dan BRAC Internasional ditandai dengan penandatanganan oleh Penjabat Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si dan Country Lead BRAC International, Abdurrahman Syebubakar di Prime Park Hotel, Selasa 23 Januari 2024.
Kerjasama tersebut bertujuan untuk mencari solusi yang berkelanjutan dalam membantu kelompok masyarakat yang paling rentan demi menurunkan angka kemiskinan ekstrem sampai 0 persen di Provinsi NTB.
Dalam sambutannya Miq Gita sapaan Penjabat Gubernur NTB, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas penandatanganan LoI dengan BRAC Internasional yang akan membantu Pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan berbasis graduasi. Kerjasama ini sebagai wujud dari kolaborasi dan sinergi Pemerintah Provinsi NTB dengan multi pihak, seperti Pemerintah Australia dengan program Skala dan Bangladesh, India dalam melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayakan masyarakat untuk mengembangkan mata pencaharian yang berkelanjutan.
Pemerintah berharap langkah ini efektif dan berdampak langsung sampai ke tingkat rumah tangga, meliputi peningkatan aset, ketahanan pangan, simpanan, inklusi keuangan, kesehatan, integrasi sosial, dan keterampilan yang produktif.
Miq Gita mengatakan Pemerintah Provinsi juga terus bekerja keras dalam upaya akselerasi penanggulangan kemiskinan, penurunan angka stunting dimana saat ini dibawah 14% yakni 13,6% dan kesetaraan gender melalui program Jumat Salam. Dimana program ini berdampak positif dan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di tingkat desa.
“Setelah 9 kali pelaksanaannya, program Jumat Salam ini akan kita evaluasi untuk mengetahui apa kekurangan yang akan kita perbaiki bersama-sama,” ucapnya.
Ia berharap kegiatan pertemuan Provincial Program Committee (PPC) program Skala dan tinjauan pelaksanaan Jumat Salam ini berjalan lancar, efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
“Kita harapkan angka kemiskinan dapat kita tekan pada obsesi kita berada pada posisi 1 digit pada masa yang akan datang, sehingga 2045 kita bersama-sama akan menikmati Indonesia, NTB emas. Mudah-mudahan kita berharap kita masih memiliki kekuatan fisik untuk bisa menyaksikan dan menikmati Indonesia Emas 2045,” tutupnya. (Mawardi, Photo : Gun)