Mataram, – Pemprov NTB sedang merancang kerjasama dengan PD Pasar Jaya milik Pemprov DKI Jakarta terkait dengan rencana pendistribusian produk IKM/UMKM serta produk petani di daerah ini ke Jakarta. Saat ini, rencana MoU antara kedua pemerintah daerah itu sedang dimatangkan.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB H. Ridwan Syah MM., M.Sc. MTP mengatakan, ketertarikan Pemprov DKI Jakarta pada produk IKM/UMKM lokal serta petani NTB selama ini, lantaran keberhasilan Pemprov NTB dibawah kepemimpinan Zul-Rohmi yang mampu menghidupkan geliat perekonomian NTB pada masa pandemi Covid-19 dengan fokus memberdayakan IKM/UMKM lokal melalui parogram Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang.
“Rancangan produk NTB tengah proses kita inventarisir. Nantinya, semua produk UMKM/IKM NTB yang akan kita kirimkan adalah di bidang pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan,” ujar Ridwan Syah, Selasa (9/6/2020)
Ia mengatakan, pandemi Covid-19 yang melanda semua wilayah di Indonesia, termasuk di Provinsi NTB telah memberi hikmah adanya pelibatan produk lokal. Dimana, program JPS Gemilang telah mampu menjadi penggerak dan pengungkit ekonomi di NTB.
Sebab, kata Ridwan Syah, adanya pelibatan IKM dan UMKM itu otomatis, dana itu akan langsung masuk ke masyarakat. “Jadi, karena pada wabah ini yang punya uang adalah pemerintah. Maka, dana pemerintah itu kita belanjakan membeli ke produk IKM/UMKM, maka otomatis uang yang kita punya masuk ke masyarakat dan jelas memberi efek ekonomi pada masyarakat,” jelas Ridwan Syah .
Menurut dia, pada program JPS Gemilang telah mampu memberi ruang terciptanya kluster dan zonasi produk lokal di NTB. Misalnya di Kabupaten Lombok Timur kini ada kluster produk minyak kelapa dan ikan kering.
“Hal ini serupa di Kota Mataram, yakni munculnya dua kluster, yakni konveksi berupa pembuatan masker serta kluster percetakan berupa pembuatan kemasan untuk membungkus produk JPS Gemilang,” katanya.
Ia menjelaskan, program JPS Gemilang dengan melibatkan IKM/UMKM telah mampu menciptakan efek berganda. Sehingga, sangat wajar jika Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB memandang program JPS telah mampu menyerap aneka produk lokal di Provinsi NTB.
Sehingga, lanjut Ridwan Syah, hasilnya tidak saja mampu menyejahterakan pelaku usaha dalam daerah, namun juga akan meningkatkan kinerja lembaga keuangan, terutama perbankan.
“Target kami hingga JPS Gemilang tahap ketiga terbentuk sebanyak 1000 IKM/UMKM. Sebab, dari JPS tahap satu dan dua saja, ada sekitar 535 IKM/UMKM yang tersebar di 10 kabupaten/kota di daerah ini. Makanya, skema memasok produk IKM/UMKM NTB ke DKI Jakarta melalui PD Pasar Jaya bakal tidak terlalu sulit dilakukan,” tegasnya.
Ridwan Syah menuturkan, adanya hubungan baik antara Gubernur Zulkieflimansyah dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sangat memungkinkan kerjasama untuk mengirim produk asal NTB dilakukan segera.
“Jadi, dasar pak Gubernur roadshow ke seluruh bupati/walikota di NTB adalah bagaimana konsep JPS Gemilang NTB dengan memberdayakan IKM/UMKM lokal dapat ditiru oleh pemda kabupaten/kota di NTB. Sehingga, jika nanti MoU pasokan itu dilakukan antara NTB dan DKI Jakarta, maka mau tidak mau pelaku usaha UMKM di kabupaten/kota di NTB juga kita libatkan,” lanjutnya.
Saat ini, konsep MoU antara Pemprov NTB dan Pemprov DKI Jakarta (PD Pasar Jaya) tinggal menunggu kedatangan tim dari PD Pasar Pasar dan Pemprov DKI Jakarta ke NTB guna melihat produk IKM/UMKM yang mereka inginkan dalam waktu dekat ini,” tutupnya. (Humas NTB)