Mataram – Lingkungan menjadi salah satu bagian yang sangat penting dari kehidupan manusia. Oleh karenanya, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah terus mengingatkan dan mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan serta alam sekitar. Imbauan ini pun disampaikan juga kepada alumni SMPN 2 Mataram saat merayakan HUT Spendu Mataram ke-60 di Pendopo Walikota Mataram, Sabtu (15/2/2020).
“Kita hidup di Lombok dan Sumbawa ini luar biasa indahnya, orang luar sering mengatakan Lombok Sumbawa ini surganya dunia saking indahnya. Dan luar biasanya pusat keindahan itu tidak hanya di satu tempat saja, begitu banyak tempat indah di Lombok dan Sumbawa ini. Masak kita sia-siakan, masak kita mau cuek tentang lingkungan,” sampainya.
Banyak sekali dampak yang dirasakan akibat ketidak pedulian masyarakat terhadap lingkungan, dan tentunya masyarakat pasti merasakan hal itu.
“Sekarang segala sesuatu, bencana-bencana yang dulu tidak pernah kita alami, kini sudah mulai dirasakan, banjir, tanah longsor. Mungkin tidak separah yang orang luar alami, tapi kalau kita cermati, sudah sangat menghawatirkan,” tururnya.
Wagub meminta agar masyarakat tidak menunggu arahan dari pemerintah ataupun orang lain untuk bergerak memperbaiki lingkungan. Masyarakat diimbau untuk sesegera mungkin bertindak, karena pemerintah tidak akan mampu menyelesaikan sendiri tanpa andil dari masyarakat.
“Sudah tidak bisa lagi kita menunggu untuk melakukan sesuatu, kita harus mulai dari diri kita sendiri, selangkah demi selangkah. Jangan sampai kita menunggu pemerintah saja, menunggu teman saja, jadi kuncinya adalah mulai dari diri kita sendiri,” imbuh Umi Rohmi, sapaannya.
Ia mengungkapkan mengubah mindset tentang sampah ini memang tidak gampang. Ia bercerita beberapa daerah membutuhkan waktu 10 tahun untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap sampah, hingga mampu menciptakan lingkungan yang ideal dan mengelola sampahnya dengan baik.
“Kita di NTB berambisi 2023 sampah terkelola dengan baik, 70% terkelola dan 30% terkurangi. Jadi, sudah tidak ada yang tercecer di selokan, di sungai maupun di pantai, sudah tidak boleh lagi di tahun 2023,” ungkapnya.
Keadaan sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat mempengaruhi pariwisata di NTB yang sudah dikenal dunia. Oleh karena itu, pengelolaan sampah menjadi sangat penting agar masa depan pariwisata di NTB ini menjadi lebih baik kedepannya.
Pengelolaan sampah didorong mulai dari desa, agar tidak menjadi beban berat dan masyarakat dapat berperan dalam pengelolaan sampah tersebut. Sampah yang sudah terkelola dengan baik tentunya dapat mendatangkan keuntungan bagi masyarakat sekitarnya.
“Jika sudah dikelola, sampah itu tidak jadi musibah, sampah itu tidak jadi penyakit. Sampah itu bisa jadi bahan bakar, bisa jadi pakan ternak, bisa jadi pupuk, bisa jadi duit. Maka dari itu mari kita bergerak bersama dan SMP 2 menjadi terdepan dalam pengelolaan sampah di sekolah,” tutupnya.