Menutup lima tahun memimpin NTB, Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah sukses menurunkan angka stunting. Capaian penurunan stunting yakni pada angka 13,78% , melebihi target yang telah ditetapkan pada tahun 2023 yakni 16%.
Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyebut keberhasilan ini merupakan buah dari program yang sudah berjalan, salah satunya Posyandu Keluarga. Hal ini disampaikannya pada pertemuan Release Data Stunting Provinsi NTB di Command Center UPT Pusat Layanan Digital NTB pada Senin, 18 September 2023.
Posyandu Keluarga menjadi pintu masuk yang luar biasa, mengingat Posyandu dilaksanakan secara konsisten setiap bulan di seluruh dusun atau lingkungan di seluruh Indonesia, termasuk NTB. Melalui data by name by address, penurunan angka stunting berhasil diintervensi dan ditangani dengan cepat dan tepat sesaran.
“Secara umum angka stunting itu datang dari hasil survei, dan itu tidak bisa dibiarkan, kita harus punya data itu by name by address. Artinya kita harus punya data seluruh balita yang ada di NTB karena dengan demikian kita bisa mengintervensinya dengan benar,” ungkapnya.
Dengan dukungan, gotong royong, dan kerja keras semua pihak, pada tahun 2020 sebanyak 7716 Posyandu di NTB 100% menjadi Posyandu Keluarga. Melalui Posyandu Keluarga, Posyandu NTB semakin berjalan dengan aktif, kualitasnya terus ditingkatkan. NTB juga memiliki data by name by address, sehingga angka stunting dan data bayi atau anak di setiap dusun yang ada di NTB benar adanya.
Berdasarkan Data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) pada September 2023 yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB menunjukkan bahwa tingkat stunting di NTB turun menjadi 13,78%, melebihi target yang telah ditetapkan untuk tahun 2023 yakni 16%.
Adapun rincian data trend perkembangan dan penurunan Stunting Provinsi NTB lima tahun terakhir dari tahun 2019 update sampai dengan September 2023, input mencapai 99,58%,.
Tercatat dari tahun 2019 angka stunting NTB berada di angka 25,9%, turun 2,4% dan ditahun 2020 angka stunting NTB berada di angka 23,51%, turun hingga 4,3% dan pada tahun 2021 angka stunting NTB berada pada posisi 19,23%, turun 2,4%
Sementara ditahun 2022 angka stunting NTB berada pada posisi 16,84%, turun hingga 3,0%. Angka stunting ditahun 2023 berada pada angka 13,78% melebihi target yang ditentukan pada tahun 2023 yakni 16%.
Umi Rohmi sapaannya, menjelaskan bahwa pencapaian tersebut tidak hanya mencerminkan kesuksesan dalam mengurangi tingkat stunting, tetapi juga komitmen Pemerintah NTB dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak di NTB. Ia mengungkapkan rasa terima kasih serta apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung program-program penanggulangan stunting selama masa jabatannya.
“Kami memahami bahwa upaya mengatasi stunting memerlukan pendekatan komprehensif, dan ini adalah bukti bahwa kerjasama berbuah hasil,” ujarnya. (Sandy, Photo : Afriadi)