Lombok Tengah – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, MSc., membuka acara sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Tampak Siring, Batukliang, Jumat, (27/12/2019).
Ketua TP. PKK Hj.Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengatakan, pembinaan PHBS ini merupakan salah satu program PKK untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di desa maupun kelurahan.
Menurut Bunda Niken, sapaan akrab Ketua TP. PKK, gerakan PHBS ini dilakukan sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap anak-anak NTB agar terbiasa cuci tangan pakai sabun untuk mencegah kuman bersarang didalam tubuh kita.
“Kita selaku orang tua, harus membiasakan anak-anak kita sejak dini dalam melakukan pola hidup bersih dan sehat, dengan begitu, anak-anak kita dalam menjalankan pendidikan beserta aktivitas lainnya bisa dijalankan dengan baik.”
Gerakan hidup bersih dan sehat, lanjut Bunda Niken, bukan hanya dilakukan dengan mencuci tangan pakai sabun tetapi juga dengan membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi salah satu cara dalam membiasakan diri untuk hidup bersih dan sehat
“Saya berharap, desa tampak siring ini menjadi desa percontohan dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Tampak Siring, Saiful Fahmi, S.Kom mengucapkan selamat datang kepada Ibu Gubernur NTB sekaligus ketua Tim Penggerak PKK provinsi NTB Hj.Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, MSc., atas kedatangannya di desa Tampak Siring, Batukliang.
“Terimakasih atas kedatangannya ibu gubernur, ini merupakan suatu kehormatan bagi kami di desa tampak siring,” ujarnya.
Harapan kami, lanjut Kades, dengan keterlibatan TP PKK provinsi NTB bekerjasama dengan kader Posyandu beserta guru-guru PAUD, masyarakat di desa Tampak Siring ini akan menjadi desa yang bersih dan sehat.
Alhamdulillah di desa tampak siring ini sudah berjalan pelatihan-pelatihan pembuatan terop, dan alat pernikahan lainnya. Tidak hanya itu, dalam waktu dekat, pemerintah desa akan mengadakan kursus bahasa Inggris gratis dengan harapan desa tampak siring ini menjadi desa wisata.
“Kami ingin, ketika masyarakat luar datang ke desa kami, mereka semua bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi pengantin sasak di setiap dusun yang ada di desa tampak siring ini”. (*)