Dompu- Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Sumbawa, Dompu dan Bima, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyapa masyarakat dan menggelar banyak agenda. Mulai dari menanam pohon untuk Gerakan NTB Hijau, menyapa warga binaan lapas Kelas II Sumbawa, memberi bantuan kepada warga terdampak angin topan di Kabupaten Dompu, hingga panen perdana minyak kayu putih di Kabupaten Bima.
Bahkan, orang nomor satu di NTB itu sempat bermalam di perumahan pabrik minyak kayu putih terbesar di dunia itu, bersama warga masyarakat dan sejumlah kepala OPD NTB dan Kabupaten Bima. Di bawah terangnya sinar bulan purnama, Gubernur menggelar rapat koordinasi terkait pabrik minyak kayu putih, gerakan menghijaukan NTB serta agenda agenda kemasyarakatan lainnya.
Jum’at (13/12/2019) pagi, Gubernur yang akrab disapa Bang Zul itu bertolak dari pabrik minyak kayu putih PT. Sanggaragro Karya Persada menuju salah satu spot wisata terbaik Kabupaten Dompu. Yaitu kolam mata air alami, Kampasi, Desa Suka Mulya Kecamatan Manggelewa.
Dari jalan utama Lintas Dompu-Tambora, Gubernur dan sejumlah kepala OPD menempuh perjalanan sekitar 10 menit. Tiba di lokasi pemandian itu, Gubernur disambut hawa sejuk serta pemandangan mata air yang begitu jernih. Meski telah dikelilingi oleh bukit yang sudah tidak berpohon, namun di sekitar kolam tersebut masih terdapat sejumlah pohon besar dan menjulang tinggi. Tidak hanya itu, mata air tersebut ternyata menjadi sumber air minum ternak masyarakat, seperti sapi dan kerbau.
Melihat kolam itu, ungkapan pertama Gubernur Bang Zul, “luar biasa”. Ungkapan Bang Zul itu beralasan. Sebab, di samping mata airnya sangat jernih, kolam ini dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Suka Mulya bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melindungi mata air.
“Ayo mandi..mandi..” ajak Gubernur yang hendak mandi usai meninjau sejumlah lahan yang sudah ditanami pohon pisang. Menurut Ketua Pokdarwis desa setempat, Amirullah, Destinasi wisata mata air menganut konsep agroforestri. Yaitu salah satu sistem pengelolaan lahan hutan dengan tujuan untuk mengurangi kegiatan perusakan/perambahan hutan sekaligus meningkatkan penghasilan petani secara berkelanjutan. Masyarakat bisa mendapatkan keuntungan dengan hasil tanaman tanpa merusak hutan.
Usai meninjau lahan itu, Bang Zul bersama Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ir. Ridwan Syah, M.Sc.MT.MM, Kepala Dinas LHK NTB, Ir. Madani Mukarrom, M. Si. serta sejumlah pejabat Kabupaten dan masyarakat Dompu, langsung menceburkan diri ke kolam dan menikmati segarnya air dan hawa destinasi wisata tirta itu. Mandinya Bang Zul di kolam tersebut menarik minat masyarakat setempat untuk ikut menikmati air kolam sedalam 1,5 meter itu.
Bang Zul berharap destinasi ini terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Terutama, dapat melindungi mata air serta fungsi hutan di sekitarnya.
Bang Zul juga meminta Pemerintah Kabupaten Dompu untuk melengkapi sarana dan prasarana yang belum ada, salah satunya toilet. Yang lebih penting lagi kata Gubernur adalah infrastruktur jalan yang dilalui masyarakat menuju destinasi tersebut.