Kota Bima- Kerajinan tenun tidak bisa dipisahkan dari produk unggulan NTB. Terlebih lagi dengan upaya Pemerintah Provinsi NTB untuk memacu industrialisasi, maka industri tenun akan terus mendapat atensi.
Agar industri tenun mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi bagi para pengerajin, maka peningkatan kualitas bahan, ragam motif serta memperluas pemasaran merupakan suatu keharusan.
Hal itu disampaikan Ketua TP-PKK Provinsi NTB yang juga Ketua Umum Dekranasda Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc saat mengunjungi Sentra Industri Kerajinan Tenun dan Sentra Industri Kejarinan Ukir di Kota Bima, Jumat (7/2/2020).
Usai memberikan sambutan di Sentra Tenun Kota Bima, Hj. Niken beserta rombongan menuju ke Sentra Industri Kerajinan Tenun di Kelurahan Ntobo Kecamatan Raba untuk meninjau kelompok tenun. Hj. Niken dan rombongan saat itu disambut dengan sebuah tarian tradisional khas Mbojo.
Uniknya di Kelurahan Ntobo, semua remaja perempuan diwajibkan untuk bisa menenun sejak kecil. Sehingga di kelurahan ini, memiliki penenun milenial. Hj. Niken sangat mengapresiasi hal ini, sehingga ia berharap milenial tetap merawat tradisi ini dan aktivitas ini dapat mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
Usai melihat hasil tenun masyarakat Kelurahan Ntobo, Hj. Niken dan rombongan meninjau Sentra Kerajinan Tenun di Kelurahan Rabadompu Timur. Di sini Hj. Niken mengunjungi dua lokasi yaitu Sentra Tenun Nur Sakura dan Sentra Tenun Nari-nari. Kekhasan di Kelurahan ini, para penenun menggunakan pewarna alami dari alam. Setelah melihat beragam koleksi tenun tersebut Hj. Niken bergeser dari Sentra Tenun Nari-nari untuk melihat pembuatan kerajinan ukir.
Masih di kelurahan yang sama, Hj. Niken takjub melihat beberapa hasil karya pahat yang terbuat dari akar kayu jati .” Saya sangat berharap agar Sentra Ukir ini semakin berkembang dan dapat mengurangi pengangguran khususnya di Kota Bima,” ujarnya.