Pada tahun 2020, berdasarkan data Perpustakaan Nasional RI dalam mengukur Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) pada 34 provinsi di Indonesia, posisi Provinsi Nusa Tenggara Barat berada pada urutan 14 dengan indeks 13,89. Sementara hasil IPLM di tahun 2021, urutan Provinsi NTB meningkat apada urutan ke 10 dengan indeks 17,66. Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengapresiasi capaian yang merupakan kolaborasi serta sinergitas berbagai pihak tersebut. Namun, capaian tersebut diharapkan Wagub tak lantas membuat NTB berbangga diri, karena masih banyak PR yang harus dikerjakan. Agar peningkatan minat baca dan literasi masyarakatnya bisa terus tumbuh. Hal tersebut disampaikan Ummi Rohmi, sapaan Wagub, saat membuka kegiatan Berbagi Inspirasi Solusi dari Kemitraan Pemerintah dan LPTK untuk Literasi dan Numerasi Dasar Provinsi NTB di Mataram, 19 Mei 2022. PR dalam terus meningkatkan minat baca serta kemampuan literasi masyarakat NTB diharapkan Ummi Rohmi dapat ditingkatkan melalui Posyandu Keluarga. Provinsi NTB sendiri memiliki program unggulan yakni Revitalisasi Posyandu yang mana menjadikan posyandu di setiap dusun di seluruh wilayah NTB menjadi posyandu berbasis keluarga. Posyandu Keluarga yang dapat menjadi pusat edukasi beragam permasalahan masyarakat, dari kesehatan, sosial, hingga pendidikan. “Pemprov NTB mendorong proses edukasi berbasis dusun melalui Revitalisasi Posyandu. Kita yakinkan fungsinya sebagai pusat edukasi,” ujar perempuan inspiratif NTB tersebut. Wagub NTB juga berharap, nantinya di setiap Posyandu Keluarga terdapat pojok baca. Pojok baca ini yang diharapkan nanti dapat meningkatkan minat baca dan mampu meningkatkan kemampuan literasi masyarakat NTB. “Mari kita jadikan NTB menjadi tempat yang sangat nyaman bagi anak untuk senang membaca dan cinta membaca,” tutup Wagub.
Sumber : novita, opik, diskominfotikntb, Foto : Biro Adpimntb