HJ. NIKEN BERI SEMANGAT PARA PENGRAJIN DI RENDA

Kabupaten Bima – Ketua TP-PKK Provinsi NTB yang juga Ketua Umum Dekranasda Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, hari ini Kamis (6/2/2020) melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Bima.

Tiba pada pukul 11.30, Hj. Niken disambut langsung oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Bima, Hj. Rostiaty Dahlan, S.Pd dan Asisten III Administrasi Umum Kabupaten Bima Drs. H. Arifuddin, di VIP Bandara Muhammad Salahudin Bima.

Kunjungan pertama diawali di Sentra Kerajinan Tenun dan Dialog dengan desainer dan penjahit di Desa Renda. Disini, Hj. Niken mengatakan bahwa jumlah penduduk di NTB semakin bertambah, berbanding terbalik dengan kondisi lahan yang setiap tahunnya semakin berkurang. Oleh karena itu, jika terus menggantungkan diri di sektor pertanian saja, maka dikhawatirkan tingkat produktivitas atau pendapatan penduduk di Desa Renda berkurang.

“Dengan adanya industrialisasi, yang sebelumnya menjual bawang merah mentah kini dapat memberikan nilai tambah dengan menjual bawang goreng yang dikemas dengan menarik,” jelas Hj. Niken yang saat itu menggunakan tenun ikat berwarna hijau.

Melanjutkan sambutannya, Hj. Niken yang kerap disapa Bunda Niken pada kesempatan ini sangat menginspirasi, mendorong dan memberikan semangat kepada para pengrajin. Melihat kekhasan motif Renda, Ia ingin warisan budaya ini terus dilestarikan dan terus meningkatkan kualitas sehingga memiliki nilai jual yang tinggi dan dipasarkan tidak hanya di Bima namun juga di seluruh Indonesia.

“Untuk mendapatkan pelanggan yang banyak, kita harus memperbaiki dari segi kualitasnya. Seperti menghasilkan jenis kain yang tidak panas, memodifikasi tenun ikat dengan kain yang lain, pasti akan banyak yang membeli,” ungkapnya.

Di akhir sambutannya, Bunda Niken ingin para pengrajin nantinya dapat terus diedukasi dan mendapatkan pelatihan agar ke depannya mampu mengikuti perkembangan zaman dan dapat diterima di masyarakat yang lebih luas.

Para pengrajin juga diharapkan menggunakan motif tenun khas Bima untuk melestarikan tenun itu semdiri. Karena siapa lagi yang akan mengangkat kalau bukan kita sendiri yang menggunakan dan memasyarakatkan.

“Mudah-mudahan dengan kehadiran kami, bisa memberikan semangat terutama untuk para penjahit baju untuk menggunakan motif-motif khas bima. Karena kita memiliki banyak motif tenun yang cantik, jadi kita harus bangga menggunakan barang kita sendiri,” tutup Bunda Niken.

Bersamaan dengan itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Bima, Hj. Rostiaty Dahlan, S.Pd menjelaskan Desa Renda memiliki keunikan dari desa-desa yang lain di Kabupaten Bima, dimana dalam setahun mampu memanen bawang sebanyak 3x. Sehingga hampir semua masyarakatnya memiliki mata pencahariannya sebagai petani bawang.

“Kami berharap dengan hadirnya Ketua Umum Dekranasda Provinsi NTB ini, dapat mengarahkan bawang goreng yang dipasarkan oleh desa Renda dapat memenuhi kebutuhan hotel atau restoran yang ada di NTB, mengingat kualitas bawang di Desa Renda sangat-sangat bagus,” jelasnya.

Melanjutkan sambutannya, ia menambahkan bahwa Dekranasda Kabupaten Bima bekerjasama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bima mendorong penggunaan rimpu khas Bima di SD dan SMP setiap hari Kamis.

“Mudah-mudahan ini adalah awal yang baik untuk mendapatkan dan menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil tenun Desa Renda,” ujar Ketua Dekranasda Kabupaten Bima.

Kemudian kegiatan ini diakhiri dengan Dialog bersama masyarakat setempat terkait tenun ikat dan masalah pertanian. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *