GUBERNUR RESMIKAN BALE MEDIASI DESA SIGERONGAN

GUBERNUR RESMIKAN BALE MEDIASI DESA SIGERONGAN

Lombok Barat – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimamsyah meresmikan Bale Mediasi Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat, Rabu (08/01/2020).

Dalam acara ini hadir pula Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, S. Ag, M.Si , Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Aryadi, M.Si, sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov dan Pemkab, Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lombok Barat, Ketua Balai Mediasi Provinsi NTB, tokoh agama dan juga tokoh masyarakat.

Mengawali sambutannya, Bang Zul sapaan akrab Gubernur menyinggung kemajuan teknologi yang begitu pesat. Hal ini tentu memiliki banyak dampak positif, begitu pula dengan dampak negatifnya.

Untuk itu, Bang Zul meminta agar masyarakat tetap menjalin dan menjaga silaturahim dengan sesama. Kehadiran Bale Mediasi pun diharapkan mampu memberi perannya tersendiri.

“Semakin maju teknologi, sayang sekali, hati manusia makin lama makin jauh,” ucap Bang Zul.

Komunikasi dan juga mediasi yang baik sangat dibutuhkan di masa yang akan datang. Sehingga, setiap persoalan yang ada tidak melulu dibawa ke Pengadilan. Inilah yang membuat Bang Zul sangat mengapresasi dibangunnya Bale Mediasi di Desa Sigerongan ini.

“Kalau masih di mediasi dengan cara yang seksama dalam tempo sesingkat-singkatnya, saya kira akan banyak hal baik yang dilahirkan dari Nusa Tenggara Barat ini,” lanjut Bang Zul.

Mewakili Pemda, Bang Zul mengucapkan terima kasih kepada Balai Mediasi Provinsi NTB yang telah mengupayakan berdirinya Bale Mediasi di NTB. Bang Zul berharap masyarakat dapat merasakan manfaat dan banyak hal yang tidak harus berakhir di Pengadilan.

“Oleh karena itu, mudah-mudahan dengan adanya Bale Mediasi ini betul-betul menjadi jembatan yang merajut banyak perbedaan-perbedaan itu,” harapnya.

“Dengan mengucapkan _Bismillahirrahmanirrahim_ , Bale Mediasi kita launching, mudah-mudahan membuat daerah kita aman, tertib dan yang paling penting mendapat keberkahan, sehingga _Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur_ bukan hanya mimpi tapi kenyataan buat kita semua,” tutup Bang Zul.

Sebelumnya, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, S. Ag, M.Si , mengajak masyarakat untuk selalu mengutamakan perdamaian. Ia mengatakan, perdamaian harus dijunjung tinggi apabila ada konflik ataupun sengketa yang terjadi.

Fauzan lalu menyebut tradisi “Begundem” yang sudah lama diterapkan pada kehidupan bermasyarakat. Tradisi yang menurutnya mulai menghilang ini merupakan suatu cara untuk mendamaikan apabila terjadi konflik.

“Saat ini, masyarakat kita, permasalahan sedikit- sedikit dibawa ke polisi, dibawa ke kejaksaan. Saya yakin ini juga salah satu sebabnya adalah kita melupakan tradisi, nilai-nilai yang tumbuh di masyarakat,” ungkap Fauzan.

Fauzan pun turut mengapresiasi Balai Mediasi Provinsi NTB yang dianggapnya membantu menumbuhkan kembali nilai-nilai kehidupan yang ada di dalam masyarakat. Membangun kembali kearifan lokal juga dinilai dapat memberi banyak hal-hal positif kepada masyarakat.

“Alhamdulillah di Lombok Barat kita sambut inisiasi dari Ketua Balai Mediasi Provinsi NTB. Hari ini di Desa Sigerongan kita resmikan, dan desa-desa lain se-Lombok Barat juga akan kita bangun,” kata Fauzan.

Sementara itu, Kepala Desa Sigerongan, Dian Siswadi .H, S.Pd.I., MM , menyampaikan bahwa Desa Sigerongan yang terdiri dari enam dusun dengan jumlah penduduk 6.144 jiwa selalu berusaha untuk bersinergi dalam membangun desa. Selain Bale Mediasi, Desa Sigerongan juga telah mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang merupakan BUMDes pertama di Kecamatan Lingsar. Fasilitas pengolahan sampah sebagai bentuk dukungan program Zero Waste juga rencananya akan dibangun pada tahun ini.

“Pada hari ini dengan diresmikannya Bale Mediasi, Desa Sigerongan berharap menjadi desa yang religius, maju dan aman dengan motto sejajar, sejejer, sejujur,” sebut Dian.

Dian juga berharap dengan adanya Bale Mediasi, masyarakat mampu menyelesaikan masalah yang ada di desa. Dengan hal tersebut, keadilan bagi masyarakat bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur NTB dan juga Bupati Lombok Barat. Gubernur juga turut menyaksikan penandatanganan kesepakatan perdamaian antara pihak-pihak yang melakukan mediasi. Antara lain, kesepakatan perdamaian pencemaran lingkungan limbah kotoran ternak sapi dan kesepakatan perdamaian pada proses adat istiadat merarik. BUMDes Desa Sigerongan juga dikunjungi Gubernur pada lawatannya kali ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *