Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, didampingi Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M.Si, menyerahkan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2023 dalam Rapat Paripurna, Masa Persidangan III Tahun Sidang 2022, Senin 31 Oktober 2022.
Dokumen KUA dan PPAS tahun anggaran 2023 tersebut diterima langsung Ketua DPRD Hj. Baiq Isvie Rupaeda, S.H., M.H disaksikan para anggota dewan dan Kepala OPD NTB.
Gubernur Dr. Zulkieflimansyah menjelaskan, rancangan KUA dan PPAS ini memuat kondisi ekonomi makro daerah, asumsi penyusunan APBD, kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah, kebijakan pembiayaan daerah, dan strategi pencapaiannya yang nantinya akan kita bahas bersama antara eksekutif dan legislatif.
Secara garis besar rancangan KUA-PPAS APBD tahun anggaran 2023 yang mencakup tiga komponen yaitu, Pertama Pendapatan Daerah, pendapatan daerah tahun anggaran 2023 direncanakan sebesar 5,719 Triliun Rupiah lebih, terjadi peningkatan sebesar 1,14% dibandingkan dengan APBD-P 2022 sebesar 5,655 Rupiah triliun lebih dengan rincian meliputi. pendapatan asli daerah direncanakan naik sebesar 0,19% yang semula pada APBD-P 2022 berjumlah 2,735 Triliun rupiah lebih menjadi sebesar Rp 2,740 triliun rupiah lebih.
“Pendapatan transfer direncanakan meningkat sebesar 3,07% yang semula pada APBD-Perubahan 2022 berjumlah 2,890 Triliun Rupiah lebih menjadi Rp 2,978 Triliun Rupiah lebih. Lain-lain pendapatan daerah yang sah direncanakan mengalami penurunan yang semula berjumlah Rp 30,154 Miliar rupiah lebih menjadi 892 Juta Rupiah lebih atau turun sebesar 29,262 Miliar Rupiah lebih atau sebesar 97,04%,” papar gubernur.
Sedangkan komponen kedua adalah Belanja Daerah, perubahan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2023 Direncanakan Sebesar 5,746 Triliun Rupiah Lebih berkurang 554 Miliar Rupiah lebih dari anggaran pada apbd-perubahan 2022 sejumlah 6,301 triliun rupiah lebih atau berkurang sebesar 8,81%. Komponen ketiga adalah pembiayaan daerah, dalam rancangan kua dan ppas tahun 2023 terdapat defisit anggaran sebesar 27 miliar rupiah. defisit ini ditutupi dari pembiayaan netto sebesar 27 miliar rupiah. pembiayaan netto bersumber dari penerimaan pembiayaan dari silpa sebesar 50 miliar rupiah dikurangi dengan pengeluaran pembiayaan berupa pembayaran pokok hutang sebesar 23 miliar rupiah.
Gubernur NTB menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pimpinan dan Anggota DPRD, jajaran pemerintah daerah, aparat TNI, dan POLRI, serta segenap masyarakat yang telah berpartisipasi dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan. Sehingga sampai saat ini kita dapat melaksanakan aktivitas pembangunan dengan sebaik-baiknya untuk suksesnya ikhtiar mewujudkan masyarakat NTB yang Gemilang.