Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Provinsi NTB 2023, dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024, dengan Tema “Peningkatan Produktivitas daerah untuk mempercepat transpormasi ekonomi melalui sumber daya manusia dan lingkungan berkualitas”, bertempat di Lombok Raya Hotel, Kamis 4 Mei 2023.
Provinsi NTB merupakan salah satu daerah yang akan mengakhiri RKPD 2018-2023, seiring dengan akan berakhirnya masa pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur pada 18 September 2023 mendatang. Oleh karena itu, sesuai instruksi Menghadiri nomor 55 tahun 2022,
untuk daerah yang akan mengakhiri masa jabatan kepemimpinan, diwajibkan untuk melakukan penyusunan RKPD daerah tahun 2024-2026.
Dari pelaksanaan RKPD 2018-2023, telah dilakukan evaluasi dengan 37 indikator, dan telah dapat diselesaikan dan dituntaskan sebanyak 27 indikator dengan capaian 73%.
Pemerintah Provinsi akan terus menuntaskan RKPD 2018-2023, yakni akan terus meningkat indeks kualitas tutupan lahan yang merupakan isu lingkungan, penanganan dan pengurangan sampah, peningkatan infrastruktur dengan meningkatkan kemantapan jalan dan penyelesaian Rumah layak huni, sedangkan dari tatakelola pemerintahan adalah peningkatan kualitas pelayanan publik dan profesionalisme ASN.
Fokus RKPD 2024-2026 adalah membangun manusia, membangun kehidupan, membangun kesejahteraan yang didukung dengan pembangunan tatakelola pemerintahan yang berkomitmen untuk mencapai tujuan SDGs dan pembangunan yang berorientasi pada peningkatan daya saing daerah.
Dalam sambutannya Gubernur NTB Bang Zul sapaan akrabnya mengatakan, Musrenbang RKPD 2024 ini harus menghasilkan dokumen perencanaan yang berada, yang mampu menggerakkan masyarakat dengan berbagai ide dan gagasan untuk kemajuan NTB di masa yang akan datang.
“Musrenbang tahun ini, RKPD NTB tertama Kabupaten/kota harus berani, tidak apa-apa tidak juara, tidak apa-apa tidak tebal dokumennya, tidak apa-apa tidak terlampau detail, tapi yang paling penting kita punya dokumen yang akan menggerakkan masyarakat kita untuk bergerak,” ujarnya.
Bang Zul menegaskan, tidak ada gunanya kita memiliki dokumen tebal dan juara satu, tapi kering, tidak ada gunanya kita punya dokumen hebat dan dipuji, tapi masyarakat tidak punya gagasan, masyarakat tidak punya pesan yang jelas untuk ditindaklanjuti.
Oleh karena itu, di hadapan para Bupati dan Walikota Se-NTB yang hadir berharap, Musrenbang NTB tidak hanya menghasilkan dokumen yang tebal, dengan diskusi yang panjang, tapi satu dua kalimat yang yang mampu menggerakkan bahkan mampu menerbangkan bukit dan gunung yang ada di tempat kita. (Mawardi, Photo : Jibeng)