Mataram – Mahasiswa Jurusan Seni Drama Tari dan Musik (Sendratasik), Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat, menggelar Lailatul Art#4 di halaman belakang UNU NTB, Sabtu (21/12/2019).
Giat yang telah terselenggara sejak Jum’at (20/12/2019) malam ini, diapresiasi oleh Pemerintah Provinsi NTB melalui Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB Najamuddin Amy, S.Sos, MM terlihat antusias mengikuti agenda tersebut. “Ruang-ruang ekspresi mahasiawa ini harus ditumbuhkan, bukan hanya di UNU akan tetapi di kampus-kampus yang lain,” ungkapnya.
Semakin banyak ruang ekspresi yang diberikan oleh Universitas-Universitas kata Bang Najam, sapaan akrabnya, maka kebebasan berekspresi, khususnya untuk seni dan budaya dapat tersalurkan dengan baik.
“Dengan memberikan ruang ekspresi, maka ini menjadi salah satu cara bagi kita agar bibit-bibit seni yang ada di daerah kita bisa mengharumkan nama NTB,” tuturnya.
Lebih jauh, Bang Najam mengapresiasi UNU yang memiliki banyak keungulan, salah satunya, pembayaran SPP dengan sampah. Hal itu dinilai sangat membantu dalam mewujudkan NTB zero waste.
Tidak hanya itu, kebijakan Rektor UNU Baiq Mulianah, S.Ag.,M.Pd juga mendukung program Pendewasaan Usia Perkawinan yaitu, setiap mahasiswa/i yang berkuliah dan mendapatkan beasiswa UNU, menandatangani komitmen berkuliah aktif, fokus belajar dan tidak akan menikah di usia dini, sampai tuntas perkuliahannya.
Lailatul Art#4 yang mengusung tema Last but not least ini merupakan dedikasi terakhir dari angkatan pertama UNU. Hal itu didukung serta mendapat apresiasi tinggi oleh Rektor UNU NTB.
“Saya sangat mengapresiasi, anak-anak saya ini, yang mana sambil mengerjakan tugas akhirnya, mereka mampu menyiapkan satu persembahan terakhir bagi kampusnya,” ungkap Rektor UNU NTB, Baiq Mulianah, S.Ag.,M.Pd.
Tidak hanya sebagai ajang silaturrahmi mahasiswa seni di Kota Mataram, Baiq Mulyana juga berharap dengan adanya kegiatan ini maka, UNU NTB dapat menjadi rumah bagi pegiat-pegiat muda seni.
“UNU NTB menyiapkan diri, sebagai rumah besar dan laboratorium pengembangan kebudayaan, khususnya budaya NTB,” tutup Baiq Mulianah.