Mataram – Keluarga besar SMA Negeri 1 Kota Mataram merasa senang dikunjungi Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah di sekolah mereka, Jumat (08/11/2019). Guru dan siswa yang sedang melaksanakan kegiatan Imtaq untuk memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW merasa kaget sekaligus senang didatangi orang nomor satu di NTB tersebut.
Mereka tidak menyangka, di tengah agenda yang padat, Gubernur yang akrab disapa Bang Zul itu, masih sempat bersilaturrahim sekaligus memberikan motivasi kepada guru dan siswa di sekolah tersebut.
Kepala SMAN 1 Mataram, Drs. H. Muh. Jauhari, MM merasa senang karena menurutnya, disamping sebagai kepala daerah, Bang Zul merupakan orang tua bagi siswa-siswinya.
“Beliau sosok yang luar biasa. Anak anak kami merasa senang dan ingin sekali bertemu Gubernur. Mereka ingin motivasi dan petuah, apalagi bagi anak anak kelas XII,” katanya.
Saat ini katanya, seluruh jajarannya sedang mempersiapkan siswa yang akan belajar di luar negeri, khususnya di negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Sebab, program yang digagas Gubernur ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan dengan baik.
Hal yang sama juga dirasakan Dra. Hj. Toyyibah Bage, M.Pdi ketika menyambut kahadiran Gubernur di sekolahnya. Guru senior yang mengajar Pendidikan Agama Islam itu merasa mendapatkan motivasi besar atas kehadiran Gubernur Bang Zul. Apalagi yang disampaikan Gubernur dinilai bermanfaat untuk meningkatkan motivasi diri.
“Ceramahnya itu mengena, bagaimana kami terus berpegang teguh pada agama tapi dengan tetap hidup bahagia,” katanya.
Ia menilai apa yang disampaikan Gubernur pada silaturrahim itu tidak hanya membangkitkan semangat siswa dan guru beragama Islam. Namun menurutnya, motivasi itu membangkitkan seluruh siswa, termasuk bagi yang beragama non muslim.
Ketua Osis SMAN 1 Mataram, Muhammad Azzim Billah merasa senang dan tersadarkan dengan motivasi yang disampaikan Bang Zul. Menurut siswa kelas XI MIPA II itu, kata-kata Gubernur itu mampu membangkitkan semangat diri dan teman-temannya.
“Kita sebagai anak muda tidak harus fokus pada satu hal. Tapi kita juga harus bisa bersenang-senang, tidak merasa tertekan dengan pelajaran,” ungkap remaja yang menyukai traveling itu.
Pada silaturrahmi itu, Bang Zul mengatakan kepada para siswa dan guru, untuk tidak memikirkan hal-hal berat saat belajar. Apalagi, tidak sempat merasakan kebahagiaan dalam hidup. Terutama siswa yang setiap hari bergelut dengan berbagai mata pelajaran.
Menurutnya, siswa harus tetap mengisi hari-harinya dengan belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan. Namun, tidak boleh juga melupakan kebahagiaan dan rasa senang meski harus tetap mengerjakan tugas sekolah.
“Anda boleh saja berinteraksi dengan siapapun, mengunjungi berbagai tempat apapun, namun tidak boleh melupakan identitas diri,” katanya. (*)