Ketua TP PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Zulkieflimansyah menjadi narasumber sekaligus membuka kegiatan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-11 ‘Aisyiyah Nusa Tenggara Barat yang berlangsung di Poltekpar Lombok, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu, 18 Februari 2023.
Pada Muswil ‘Aisyiyah yang bertemakan “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Masyarakat NTB” tersebut, Bunda Niken sapaan akrabnya mengapresiasi Aisyiyah NTB yang telah dengan baik menjalin sinergi bersama TP PKK NTB.
Bunda Niken yang juga Ketua Sesepuh Organisasi Wanita NTB kemudian mengajak Aisyiyah untuk terus berkolaborasi, khususnya dalam upaya percepatan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di NTB.
“Saat ini, kita termasuk daerah yang pertumbuhan ekonominya cukup baik, Indeks Pembangunan Manusia juga baik, namun tentu masih banyak PR yang harus dilakukan,” terangnya.
Ia kemudian memaparkan tiga aspek yang harus dipenuhi dalam meningkatkan IPM. Tiga aspek tersebut, yaitu aspek pendidikan, aspek kesehatan dan aspek kesejahteraan.
Terkait aspek pendidikan, berdasarkan data terkini, Rata-rata Lama Sekolah di NTB adalah 7 tahun 8 bulan. Sementara untuk angka Harapan Lama Sekolah berada dikisaran angka 13 tahun 9 bulan. Bunda Niken kemudian berharap peran serta Aisyiyah dalam mengatasi permasalahan tersebut, terlebih dengan banyak institusi pendidikan yang dimiliki oleh Muhammadiyah.
“Harapan saya, ibu-ibu di semua tempat di NTB bisa mengajak lebih banyak masyarakat untuk kembali bersekolah,” pinta Bunda Niken.
Selanjutnya terkait aspek kesehatan, Bunda Niken menuturkan bahwa saat ini angka Harapan Hidup di NTB berada pada kisaran 66 tahun. Selain itu, NTB dengan Posyandu Keluarga juga terus berbenah dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dimulai dari lingkup terkecil atau dari hulu.
“Alhamdulillah di NTB kita punya posyandu keluarga, Posyandu Keluarga ini berbasis dusun, ada kata keluarga karena melayani seluruh keluarga,” jelasnya.
Bunda Niken kemudian turut mengajak Aisyiyah bekerjasama menurunkan angka stunting di NTB yang masih cukup tinggi. Peran ibu disebutnya sangat besar dan dapat menjadi solusi dalam menurunkan angka stunting.
Terakhir yakni aspek kesejahteraan, dimana menjadi salah satu aspek penting dalam upaya peningkatan IPM. Tak dapat dipungkiri, bahwa banyak masalah terjadi bermula dari permasalahan ekonomi.
Menutup arahannya, Bunda Niken berharap peran Aisyiyah dalam membangun generasi sehat, cerdas dan ceria. Hal ini dapat dimulai dari terciptanya PAUD Holistik yang dimulai dari peran besar para ibu-ibu. (Sandy, Photo : Danu)