Gubernur Dr. Zulkieflimansyah hadir menutup perhelatan ‘Pesona Budaya Pengadangan V yang diakhiri ritual budaya Betetulak’. Ribuan orang tumpah ruah mengikuti dan menyaksikan berbagai atraksi yang kental dengan nuansa adat. Parade 5000 dulang dan arak-arakan pemuda pemudi Sasak berbusana tradisional sembari membentangkan bendera merah putih sepanjang 250 meter turut memeriahkan acara. “Semoga dapat terus dilestarikan dan menjadi warisan bagi generasi muda khususnya Desa Pengadangan,” ujar Gubernur saat menutup acara.
Gubernur yang waktu itu hadir bersama istri mengaku takjub dengan semangat warga Pengadangan yang masih merawat tradisi. Kepada para pemuda, Gubernur menyemangati untuk terus belajar dan melihat dunia dengan belajar keluar negeri. “Hal ini agar dapat menjadi bekal darma membangun desa dan daerah dengan warisan budaya yang mulia,” tandasnya.
Wakil Bupati Lotim, H Rumaksi menjelaskan prosesi Betetulak, selain menjadi sarana tolak bala juga terdapat ritual penobatan atau pengukuhan kyai atau tokoh agama. Dalam ritualnya, para tokoh adat berpakaian hitam dipertemukan dengan para tokoh agama berpakaian putih dalam upacara adat. Prosesi diakhiri dengan doa bersama. Ia berharap event tahunan kelima ini bisa menjadi kalendar event daerah maupun nasional. Festival Pesona Budaya Pengadangan yang dihadiri para wisatawan itu diakhiri dengan menyantap hidangan dulang di lokasi acara.